Kiprah Muhammad Ali Sebagai Juara Tinju Dunia

MEDIAWARTA.COM – Sang petinju legendaris dini, Muhammad Ali, meninggal dunia. Ini merupakan kabar duka bagi dunia olahraga tinju. Ia dilaporkan meninggal dunia pada usia 74 tahun, Jumat waktu setempat, atau Sabtu waktu Indonesia.

Muhammad Ali, yang bernama asli Cassius Clay, dilahirkan di Kentucky pada 1942. Pada usia 12 tahun, Clay, jr. melapor kepada polisi bernama Joe Martin, bahwa sepeda BMX barunya dicuri orang. Joe Martin, yang juga seorang pelatih tinju di Louisville, mengajari Clay kecil cara bertinju agar dapat menghajar si pencuri sepeda. Clay kecil sangat antusias berlatih tinju di bawah bimbingan Martin.

Debut pertama di ring profesional. Menang angka 6 ronde atas Runner Handmade, 25 Februari 1964. Merebut gelar juara dunia kelas berat dengan menang TKO ronde 7 dari 15 ronde, yang direncanakan atas Sonny Liston di Florida, Amerika Serikat. Namun gelarnya dicopot, karena menolak ikut wajib militer pada 1967.

Pada 1970, ia kembali ke atas ring setelah masa hukumannya berakhir. Pada 1974, ia merebut kembali gelar juara dunia dengan mengempaskan George Foreman di Kinshasha, Zaire.

Pada 1978, ia kehilangan gelarnya setelah kalah dari Leon Spinks, tetapi mampu merebut kembali dalam pertarungan ulang. Ali mengundurkan diri setelah terakhir kali bertarung pada 1981.

Penyakit Parkinson diketahui 3 tahun setelah pensiun dari ring tinju. Namun dalam dua tahun terakhir, ia diserang penyakit gangguan pernapasan atau pneumonia, dan sering keluar masuk rumah sakit. Sampai akhirnya kini dinyatakan meninggal dunia.

Comment