MEDIAWARTA,MAKASSAR,-Bank Indonesia (BI) percaya diri (pede) ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2025 tumbuh di rentang 4,8 persen hingga 5,6 persen.
Pertumbuhan tersebut diperkirakan akan diimbangi dengan inflasi yang terkendali dalam sasaran inflasi 2,5 persen dengan deviasi 1 persen.
Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, dalam acara Sulsel Talk dengan tema Outlook Pertumbuhan Ekonomi Sulsel di Baruga Phinisi Lantai 4 Kantor Perwakilan BI Sulsel, Jalan Sudirman, Makassar, Selasa (10/12/2024).
“Perekonomian Sulsel pada tahun 2025 diperkirakan tumbuh lebih kuat dengan inflasi yang terkendali,” kata Rizki.
Menurut Rizki, untuk mendukung capaian tersebut, diperlukan komitmen dan sinergi dari berbagai pihak.Sinergi ini penting untuk mengakselerasi pertumbuhan serta mengendalikan inflasi di daerah.
Secara nasional, Rizki menjelaskan bahwa prospek ekonomi Indonesia pada 2025 menunjukkan optimisme yang kuat dengan potensi pertumbuhan yang membaik.
Namun, menurutnya, tetap perlu waspada terhadap tantangan global dan domestik yang dapat mempengaruhi kestabilan ekonomi.
Secara rinci, ia menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan mencapai rentang 4,8 persen hingga 5,6 persen pada 2025, dan 4,9 persen hingga 5,7 persen pada 2026.
Sementara itu, laju pertumbuhan didukung oleh konsumsi rumah tangga yang tetap terjaga dan diperkirakan meningkat pada 2026.
”Di sisi lain, kinerja investasi dan ekspor juga diperkirakan masih cukup baik di tengah perlambatan ekonomi dunia,” sebut Rizki.
Ia menjelaskan, kinerja ekonomi yang diperkirakan tumbuh kuat juga didukung oleh prakiraan inflasi yang tetap terkendali dalam sasaran 2,5 persen dengan deviasi 1 persen.
Menurutnya, upaya pengendalian inflasi didukung oleh kebijakan fiskal yang prudent dengan memastikan pengelolaan anggaran negara yang hati-hati dan efisien, guna mendukung kestabilan harga di pasar domestik
“Bank Indonesia juga aktif mendukung pengendalian inflasi melalui kebijakan moneter yang tetap menjaga stabilitas dan terus mencermati ruang untuk mendorong pertumbuhan,” jelasnya.
Rizki menambahkan, sinergi erat antara pemerintah pusat dan daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) juga berperan penting dalam menjaga perekonomian nasional di 2025, salah satunya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Kepala Perwakilan DJPb Sulsel, Supendi, pada kesempatan itu memaparkan mengenai APBN yang digelontorkan untuk Sulsel. Juga mengenai belanja pemerintah pusat di daerah.
Sementara itu, Chief Economist PT Bahana TCW Investment Management Indonesia, Budi Hikmat, membawakan materi berjudul ‘Strategi Kemakmuran Meraih Indonesia Emas’. Budi memberikan beberapa saran untuk memajukan perekonomian Sulsel.
Salah satu saran Budi ialah tidak bertumpu pada sektor pertanian. Kekuatan Indonesia, khususnya Sulsel terletak pada maritim. Kekayaan laut Sulsel tentunya dapat membawa kejayaan bila dikelola dengan baik. Olehnya itu, Sulsel disarankan untuk mengoptimalkan ekonomi biru.
Comment