MEDIAWARTA, MAKASSAR — Isu lingkungan kembali menjadi sorotan dalam pengembangan sektor perhotelan di Makassar. Program Studi Pengelolaan Perhotelan, Jurusan Hospitaliti, Politeknik Pariwisata Makassar menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Green Hotel untuk Pariwisata Berkelanjutan”, Kamis (5/6/2025), sebagai langkah awal membangun kebijakan akomodasi yang ramah lingkungan.
Diskusi ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari akademisi, pelaku industri, hingga perwakilan pemerintah, guna mendorong sinergi dalam penerapan prinsip keberlanjutan di sektor perhotelan.
Kegiatan dibuka oleh Staf Ahli Wali Kota Makassar Bidang Urban Farming dan Keberlanjutan, Andi Fadly Arifuddin, serta dihadiri perwakilan Dinas Pariwisata Kota Makassar dan jajaran manajemen hotel ternama seperti Aston, Claro, Fourpoints, Ibis, Kyriad, Almadera, serta civitas akademika Poltekpar Makassar.
Dalam paparannya, Fadly yang juga dikenal sebagai vokalis band PADI, menekankan pentingnya langkah nyata dalam menghadirkan konsep green hotel di Makassar.
“Kita memang agak terlambat, tapi tidak ada kata terlalu lambat untuk mulai. Komunitas Tanami Tanata’ siap berkolaborasi mewujudkan hotel berwawasan lingkungan,” ujarnya.
Salah satu poin penting dalam FGD adalah belum adanya regulasi resmi terkait pengelolaan hotel berkelanjutan di tingkat daerah. Meskipun begitu, sejumlah hotel di Makassar telah mengambil inisiatif, seperti mengurangi plastik sekali pakai, memanfaatkan energi terbarukan, hingga mendaur ulang air limbah. Kendati demikian, tantangan besar masih menghantui, terutama dari sisi pendanaan dan rendahnya kesadaran lingkungan di kalangan tamu.
Direktur Poltekpar Makassar, Dr. Herry Rachmat Widjaja, M.M.Par., CHE, menegaskan bahwa forum ini merupakan langkah awal dalam menyusun naskah akademik sebagai dasar regulasi daerah. “Green hotel adalah masa depan industri pariwisata. Pendidikan tinggi punya tanggung jawab mendorong inovasi dan solusi yang berdampak, tidak hanya bagi bisnis, tetapi juga bagi kelestarian bumi,” tegasnya.
FGD ini diharapkan dapat melahirkan rekomendasi strategis yang mampu mendorong terbitnya kebijakan green hospitality di tingkat lokal, serta memperkuat posisi Makassar sebagai destinasi wisata yang tidak hanya atraktif, tetapi juga berkelanjutan secara ekologis.
Comment