MEDIAWARTA,– PT Bank Central Asia Tbk (BCA), melalui Bakti BCA, telah menetapkan empat tim pemenang program Genera-Z Berbakti yang terpilih untuk mengimplementasikan gagasan inovatif mereka di Desa Bakti BCA. Keempat pemenang tersebut adalah tim dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Universitas Lampung (UNILA), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka. Tim dari empat perguruan tinggi tersebut akan mengimplementasikan gagasan selama kurang lebih satu bulan dengan alokasi penempatan sebagai berikut:
Universitas Indonesia: Desa Wisata Edelweiss Wonokitri (Jawa Timur),
Universitas Sam Ratulangi: Desa Wisata Pulau Derawan (Kalimantan Timur),
Universitas Lampung: Desa Wisata Teluk Kiluan (Lampung),
Universitas Gadjah Mada: Desa Wisata Dayun (Riau).
“Kami mengucapkan selamat kepada empat kelompok yang lolos dari tahap penjurian Genera-Z Berbakti. BCA merasa terhormat dapat mendampingi para mahasiswa hebat melewati berbagai tahap seleksi dan penjurian yang ketat. Semangat mereka mencerminkan bahwa generasi muda saat ini tidak hanya memiliki kepedulian sosial tinggi, tetapi juga kemauan kuat untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Kami siap mendampingi empat kelompok terpilih menerapkan ide-ide mereka secara langsung di desa binaan Bakti BCA,” kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn.
Program Genera-Z Berbakti mengajak generasi muda untuk berkontribusi langsung mengembangkan desa wisata di Indonesia, dengan menerapkan keterampilan akademis yang dimiliki. Mengusung konsep call for proposal, program ini menghimpun lebih dari 250 proposal dari 98 perguruan tinggi negeri maupun swasta, baik di dalam maupun luar negeri. Dari jumlah tersebut, delapan kelompok mahasiswa terpilih untuk mengikuti fase penjurian di hadapan tiga panelis, yakni Duta Bakti BCA Nicholas Saputra; Aktris, Produser, & Pengusaha Happy Salma, serta Ilmuwan & Pencetus Metode GASING Prof. Yohanes Surya. Proses penjurian dapat disaksikan melalui tautan bca.id/genzjuara.
Sebelum berangkat ke daerah tujuan, seluruh tim pemenang akan mengikuti sesi bootcamp untuk mendapatkan pembekalan dari Bakti BCA. Pada akhir periode, para peserta wajib menyerahkan laporan kegiatannya untuk memastikan keberlanjutan setelah Genera-Z Berbakti berakhir.
“Melalui program Genera-Z Berbakti, BCA berupaya menghadirkan ruang kolaborasi antara perusahaan, mahasiswa, perguruan tinggi, dan Desa Bakti BCA beserta semua komunitas dan ekosistem yang ada di dalamnya untuk melakukan berbagai inisiatif pengembangan masyarakat. Aspirasi dari generasi muda merupakan sumber gagasan segar dan inovatif. Keterlibatan generasi muda dalam program ini diharapkan dapat mempersiapkan mereka untuk menjadi agen perubahan dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik,” tutup Hera.
Mengenal Para Pemenang Generasi-Z Berbakti
Tim perwakilan UI membawa program “SAVANA: Sustainable Action for Village, Agriculture, Nature, and Health” di Desa Wisata Edelweiss Wonokitri. Kelompok ini akan melakukan kegiatan edukasi di alam terbuka yang memadukan pembelajaran dengan ekosistem pegunungan, pengelolaan sampah, dan penerapan gaya hidup sehat bagi anak-anak usia sekolah. Mereka juga merancang workshop pembuatan pestisida dan pupuk organik, bioplastik, serta pelatihan bahasa Inggris untuk warga.
Kelompok UNSRAT memiliki tiga program utama untuk diterapkan di Desa Wisata Pulau Derawan melalui tema “Derawan Sehat, Derawan Hebat: Bakti Nyata untuk Negeri”. Program pertama yaitu Bakti Mengalir, berfokus pada edukasi sanitasi dan penerapan sistem filtrasi air bersih menggunakan filter keramik dan UV Sterilizer. Program kedua, Bakti untuk Bumi, menargetkan inovasi pemilahan sampah berbasis Internet of Things (IoT), pembuatan biogas satu tahap, serta produksi arang briket dari limbah serabut kelapa dan plastik. Terakhir, program Bakti Cilik menjangkau anak-anak dan keluarga melalui penyuluhan stunting, game edukatif digital, pemantauan gizi dan imunisasi, serta demonstrasi memasak MPASI.
Tim ketiga dari UNILA menghadirkan pendekatan berbasis teknologi bertajuk “Smart Reef Initiative: Optimalisasi IoT untuk Pemetaan Terumbu Karang Buatan sebagai Sistem Peringatan Dini Tsunami di Desa Teluk Kiluan.” Melalui inisiatif ini, Tim UNILA akan berupaya memanfaatkan teknologi IoT untuk mendukung sistem peringatan dini tsunami, dengan menggunakan terumbu karang buatan sebagai bagian dari infrastruktur pemantauan bawah laut.
Tim UGM membawa tema “Optimalisasi Pengembangan Wisata Berbasis Digital dan Pusat Budaya Melayu melalui Peningkatan Kualitas SDM: Dari Realitas Menuju Koneksi Virtual di Desa Wisata Dayun.” Kelompok ini merancang program pelatihan digital marketing dan storytelling budaya untuk mendorong pengembangan pariwisata, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal di desa tersebut. Tim UGM juga akan membuat festival budaya di lokasi kegiatan mereka.
Berbagai ide dan solusi dari keempat kelompok pemenang Genera-Z Berbakti diharapkan dapat memperkuat upaya Bakti BCA mendukung pengembangan berkelanjutan desa-desa binaan di berbagai daerah. Selain menghadirkan program Genera-Z Berbakti, BCA secara konsisten menjalankan berbagai inisiatif berkelanjutan yang berdampak sosial melalui payung program Bakti BCA. Beragam inisiatif tersebut dilandasi keyakinan bahwa individu berdaya mampu memberdayakan komunitasnya serta berkontribusi terhadap kelestarian ekosistem, menciptakan siklus dampak positif yang berkelanjutan. Program Bakti BCA mencakup berbagai bidang, mulai dari pendidikan (Bakti Pendidikan), kesehatan (Bakti Kesehatan), pelestarian budaya (Bakti Budaya), pemberdayaan masyarakat (Desa Bakti BCA), hingga pelestarian lingkungan (Bakti Lingkungan).
Comment