MEDIAWARTA, MAKASSAR – Kolaborasi internasional antara Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar dan Pemerintah Kota Kawasaki, Jepang, resmi berakhir pada Kamis (7/8/2025), melalui seremoni Wrap-Up Seminar di Hotel Aston Makassar.
Proyek bertajuk Makassar Kawasaki Project atau MaKaPro ini tercatat berhasil menurunkan tingkat kebocoran air (NRW/Non-Revenue Water) sebesar 7 persen hanya dalam tiga bulan terakhir, sekaligus menghemat biaya operasional hingga Rp2,5 miliar.
MaKaPro merupakan bagian dari program kemitraan JICA (Japan International Cooperation Agency) tipe pemerintah daerah, yang dimulai sejak November 2022.
Fokus utama proyek adalah meningkatkan kemampuan teknis PDAM Makassar dalam mendeteksi dan mengendalikan kebocoran air secara presisi, menggunakan teknologi canggih dari Jepang.
Kolaborasi yang Melampaui Target
Dalam laporannya, Chief Management Officer Kawasaki Waterworks, Shiratori Shigeyuki, memaparkan bahwa rata-rata NRW di dua wilayah percontohan mengalami penurunan signifikan mencapai 21 persen selama tiga tahun proyek berjalan. Sementara Pilot Area 1 di Bumi Permata Hijau masih dalam tahap evaluasi lanjutan hingga Oktober 2025.
“Capaian ini tidak hanya membuktikan efektivitas teknologi, tetapi juga semangat kolaboratif tim lapangan di Makassar,” ujar Shiratori.
Proyek ini juga ditandai dengan penyerahan berbagai peralatan deteksi kebocoran mutakhir, seperti OnChoBo Elektrik, Auto Water Leakage Judgement, hingga Portable Ultrasonic Flow Meter, yang kini menjadi aset PDAM Makassar dalam tata kelola jaringan air.
Efisiensi Tinggi, Layanan Meningkat
Plt Direktur Utama PDAM Makassar, Dr. Hamzah Ahmad, menyampaikan bahwa hasil proyek ini memberikan dampak langsung kepada sekitar 5.000 sambungan rumah tangga yang sebelumnya mengalami layanan tidak optimal.
“Dalam waktu tiga bulan terakhir, NRW turun dari 52 persen menjadi 45 persen. Ini sangat berdampak terhadap pendapatan kami yang meningkat Rp2,5 miliar per bulan,” kata Hamzah.
Ia juga memastikan bahwa teknologi dan keahlian yang ditransfer selama proyek akan terus dikembangkan.
Para peserta pelatihan akan difungsikan sebagai mentor internal PDAM, termasuk untuk berbagi keterampilan ke PDAM kabupaten sekitar seperti Maros, Gowa, dan Takalar.
Dukungan Jepang untuk Kota Tangguh Air
Kepala Konsuler Jepang di Makassar, Ohashi Koichi, menilai kerja sama ini sebagai model kemitraan teknis antar kota yang efektif dan berkelanjutan.
“Mulai dari pelatihan SDM hingga pemanfaatan teknologi deteksi, semua menunjukkan progres yang nyata. Kami berharap kolaborasi ini berlanjut ke sektor publik lainnya,” ucapnya.
Sementara itu, perwakilan JICA Indonesia, Sato Akira, menekankan pentingnya knowledge transfer sebagai bagian dari diplomasi teknis Jepang.
“Teknologi dari Kawasaki terbukti berhasil diterapkan di lapangan. Ini bukan hanya proyek, tapi proses pendewasaan sistem air perkotaan,” tegasnya.
Makassar Menuju Kota Percontohan Tata Kelola Air
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kelanjutan program serupa untuk memperkuat tata kelola sektor publik.
“Air minum adalah kebutuhan dasar warga. Kita tidak hanya bicara tentang tekanan air, tapi tentang manajemen publik yang efisien dan transparan,” tegas Munafri.
Ia berharap agar keberhasilan MaKaPro menjadi langkah awal bagi Makassar untuk menjadi kota model pengelolaan air bersih di Indonesia Timur.
Comment