Ketua TP PKK Makassar Ajak Pemerintahan Kecamatan Makassar Proaktif Kelola Sampah

MEDIAWARTA,MAKASSAR — Ketua TP PKK Kota Makassar sekaligus Dewan Lingkungan Hidup Kota Makassar, Melinda Aksa, memimpin rapat bersama dengan jajaran kelurahan, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang berlangsung di Kantor Kecamatan Makassar, Senin (20/10/25).

Pertemuan tersebut dilakukan setelah kegiatan Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (SMEP), untuk menegaskan pentingnya pengelolaan sampah organik yang aktif dan terukur di tingkat kecamatan.

Dalam arahannya, Melinda menekankan adanya inovasi lurah untuk pengelolaan sampah di wilayah masing-masing.

“Kita harus punya inovasi masing-masing di setiap kelurahan, sesuai dengan potensi wilayah. Minimal di kantor kelurahan harus ada prototipe pengelolaan sampah organik, seperti Sumur Biopori atau Teba, pengomposan, atau pengembangan budidaya Maggot,” ujar Ibu Melinda.

Ia juga mendesak para Lurah dan RT/RW untuk massif melakukan sosialisasi kepada warganya, bahkan melibatkan tokoh masyarakat, masjid, dan gereja, agar program pemilahan sampah ini berjalan sukses.

“Kita harus terus gencar mensosialisasikan kepada warga tentang pemilahan sampah ini. Karena permasalahan sampah adalah tanggung jawab kita bersama dan harus diatasi dari sumbernya,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan harapannya agar tidak ada lagi sampah organik yang berakhir di TPA.

“Kalau ada lahan kosong bisa dimanfaatkan untuk pembuatan teba, minimal sampah organik yang ada bisa dimasukkan ke dalam situ, agar sampah yang di bawa ke TPA sangat minim,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Persampahan dan B3 Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Bau Asseng menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengukur kinerja setiap kecamatan dalam pengelolaan sampah, terutama terkait efektivitas TPS3R dan pengurangan timbulan sampah organik.

Hal senada disampaikan Marini, anggota Dewan Lingkungan, yang menekankan pentingnya target dan data konkret terkait volume dan pengelolaan sampah di TPS3R.

“Kita harus punya data yang jelas agar hasilnya bisa terukur dan berkelanjutan,, sehingga ada progres yang dapat kita jadikan acuan” ujarnya.

Cita-cita jangka panjang dari program ini adalah terwujudnya kemandirian pengelolaan sampah di tingkat RT/RW. Dengan demikian, sampah yang harus diangkut ke TPA semakin berkurang.

Melinda Aksa menutup rapat dengan harapan besar agar Kecamatan Mamajang bisa menjadi contoh dan menunjukkan prestasi dalam pengelolaan sampah.

“Jika semua bergerak bersama, mulai dari warga, RT/RW, lurah, hingga TPS3R, maka pengelolaan sampah bukan lagi beban, tapi peluang menuju lingkungan yang bersih, mandiri, dan produktif,” tutupnya.(*)

Comment