MEDIAWARTA, MAKASSAR – Film dengan judul The Architecture of Love, telah tayang di sejumlah bioskop di tanah air, diadaptasi dari novel karya Ika Natassa dengan judul yang sama.

Warga Kota Makassar berkesempatan nonton bareng (nobar) dengan pemeran utamanya, di Panakkukang XXI Mall Panakkukang, Kamis (2/5/2024).

Adapun artis dan aktor pemeran utama film The Architecture of Love yang hadir dalam rangka promo film tersebut di Makassaf, yaitu Nicholas Saputra, Putri Marino dan Jihane Almira.

Diawali dengan nonton bareng, para penonton yang hadir, dibuat menjadi lebih heboh.

Setelah nobar, dilanjutkan meet & great disusul diskusi hangat dari para pemain film Architrcture of Love, digelar di Gramedia Mall Panakkukang.

Diperankan Nicholas Saputra sebagai River Jusuf dan Putri Marino sebagai Raia Risjad

Film ini menceritakan tentang Raia (Putri Marino) merupakan seorang penulis populer yang telah melahirkan berbagai novel best seller.

Suatu hari, ia mengalami sakit hati hebat, ketika bercerai dengan suaminya, Alam (Arifin Putra) yang ketahuan selingkuh dengan seseorang.

Padahal, selama ini sang suami kerap dijadikan inspirasi di balik cerita, yang ditulis Raia dalam karyanya.

Raia tidak hanya mengalami patah hati usai perceraian tersebut. Ia juga sulit kembali menulis, hingga mengalami kebuntuan alias writer’s block, di tengah pengerjaan buku terbarunya.

Rasa putus asa mendorong Raia bertolak ke New York. Ia berniat mencari inspirasi baru, demi melanjutkan proyek buku yang terhambat patah hati itu.

Momen mencari inspirasi itu ternyata menjadi awal Raia bertemu seorang laki-laki bernama River (Nicholas Streaming). Ia merupakan seorang arsitek yang bermukim di New York.

Sejak pertemuan pertama dengan Raia, River banyak bercerita tentang kisah tiap gedung yang ada di New York. Namun, ia tak pernah berbagi cerita tentang kehidupan pribadinya.

River lantas menjadi sosok laki-laki yang menarik sekaligus misterius di mata Raia. Padahal, sesungguhnya ia memiliki segudang rahasia dan masa lalu yang kelam.

Hubungan Raia dan River itu, kemudian berubah menjadi perjalanan keduanya, berusaha saling menyembuhkan, tetapi juga dapat melukai satu sama lain.