Eksotisme ekosistem dan keragaman hayati di Danau Matano

MEDIAWARTA.COM, SOROWAKO – Eksotisme ekosistem dan keragaman hayati di Danau Matano. Danau Matano adalah sebuah danau tektonik dengan ukuran panjang 28 kilometer dan lebar delapan kilometer di Sulsel, tepatnya berada di ujung timur Sulsel, berbatasan Sulteng. Danau ini berada sekitar 50 kilometer dari Kota Malili, ibu kota Kabupatan Lutim. Danau ini memiliki kedalaman sejauh 590 meter (1.969 kaki). Menurut WWF, danau ini adalah danau terdalam di Asia Tenggara serta terdalam kedelapan di dunia.

Danau Matano terdapat objek wisata bernama Pantai Ide, asal nama tersebut dari orang-orang yang datang ke sana untuk mencari ide untuk kerjaan. Pemandangan yang mempesona menjadikan tempat ini layak dikunjungi ketika berada di Sorowako.

Danau Matano terbentuk dari patahan (strike-slip fault) akibat aktivitas tektonik yang terjadi pada masa Pleosen. Umur danau diperkirakan berkisar antara satu hingga empat juta tahun. Berdasarkan analisis karakteristik endapan, Danau Matano merupakan danau tertua di antara empat danau lainnya yang membentuk sistem danau Malili (Towuti, Mahalona, Masapi, Lontoa).

Dengan umur mencapai jutaan tahun, Danau Matano merupakan salah satu danau purba di dunia. Sampai saat ini, para ilmuwan telah mengidentifikasi setidaknya 10 danau purba di dunia antara lain, Danau Matano, Danau Poso, Danau Biwa, Danau Baikal, Danau Kaspia, Danau Tanganyika, Danau Victoria, Danau Malawi, Danau Ohrid, dan Danau Titicaca.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No 274/Kpts/Um/4/1979 tanggal 24 April 1979, maka kawasan Danau Matano, Mahalona, dan Towuti menjadi kawasan konservasi Taman Wisata Alam dengan nama Taman Wisata Alam Danau Matano, Taman Wisata Alam Danau Mahalona, dan Taman Wisata Alam Danau Towuti. Dengan status taman wisata alam maka Danau Matano adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.

Keunikan danau, ekosistem dan keragaman hayati yang sangat endemis membuat Danau Matano dimasukkan dalam kategori Global Ecoregions oleh World Wide Fund for Nature. Danau Matano merupakan habitat bagi beberapa spesies fauna dan flora endemik.

Danau Matano memiliki enam spesies kerang (Tylomelania), tiga spesies kepiting (Gecarcinucidae), enam spesies udang dan 10 spesies ikan bersirip tajam (Thelmaterinidae). Salah satu spesies yang menarik adalah ikan butini (Glossogobius matanensis) yang hidup di dasar danau.  Ikan Opudi (Telmatherina celebensis) termasuk salah satu ikan hias yang diperdagangkan baik dalam negeri maupu luar negeri. Nama dagang ikan ini adalah Celebes Rainbow Fish atau Celebes Sail Fish.

Untuk flora, Danau Matano memiliki tujuh spesies tanaman endemik. Syamsiah dan kawan-kawan dari Universitas Negeri Makassar (UNM) telah mengidentifikasi tiga jenis tumbuhan pinang-pinangan (Hydriastele) yang masuk dalam kategori endemik. Sementara, HC Hopkins menyatakan Weinmannia devogelii HC Hopkins merupakan tumbuhan endemik Danau Matano.

Dwi Julian Iksan/Foto: Dwi Julian Iksan

Comment