UIN Alauddin Makassar Jadi Pilot Project Masuk QS World University Rankings

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar terpilih sebagai salah satu dari 13 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) yang ditunjuk oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) untuk menjadi pilot project masuk ke QS World University Rankings.

Penunjukan ini menjadi langkah strategis untuk mengangkat reputasi perguruan tinggi berbasis keagamaan di tingkat internasional.

Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. H. Hamdan Juhannis, menyampaikan kabar ini dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang digelar di Gedung Rektorat, Kampus II UIN Alauddin Makassar, pada Kamis (2/1/2024).

“UIN Alauddin Makassar menjadi salah satu dari 13 PTKN yang diproyeksikan masuk ke QS World University Rankings. Ini adalah tantangan sekaligus peluang besar bagi kami untuk menunjukkan daya saing global,” ungkap Prof. Hamdan Juhannis.

Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Prof. Mashuri Masri, menjelaskan bahwa UIN Alauddin Makassar telah memenuhi syarat untuk melakukan pengajuan (submit) ke QS World University Rankings. Program-program strategis, terutama yang berkaitan dengan peningkatan kualitas jurnal ilmiah, telah masif dilaksanakan dengan dukungan Wakil Rektor I.

“UIN Alauddin Makassar sudah eligible untuk submit ke QS World University Rankings. Salah satu fokus utama kami adalah peningkatan kualitas jurnal ilmiah agar lebih kompetitif,” jelas Prof. Mashuri.

Indikator utama yang menjadi perhatian adalah jumlah sitasi jurnal ilmiah. Prof. Mashuri menekankan bahwa kualitas dan relevansi artikel yang diterbitkan oleh akademisi UIN Alauddin Makassar harus mampu menarik perhatian peneliti di tingkat global.

“Kunci keberhasilan terletak pada kualitas dan dampak jurnal. Artikel yang relevan dan berkualitas tinggi akan meningkatkan sitasi, sehingga memperkuat posisi kami di peringkat internasional,” tambahnya.

Mengenal QS World University Rankings
QS World University Rankings adalah sistem pemeringkatan universitas tahunan yang dikembangkan oleh Quacquarelli Symonds (QS), lembaga independen berbasis di Inggris.

Pemeringkatan ini mengukur kinerja universitas berdasarkan indikator seperti reputasi akademik, reputasi lulusan, jumlah sitasi per fakultas, serta rasio mahasiswa dan dosen internasional.

Sistem ini diakui secara global sebagai salah satu tolok ukur utama dalam menilai kualitas universitas. Meski demikian, QS World University Rankings kerap menuai kritik, terutama terkait alokasi bobot indikator yang dianggap tidak proporsional dan fluktuasi hasil peringkat.

Penunjukan UIN Alauddin Makassar untuk masuk ke dalam pemeringkatan QS ini diharapkan menjadi langkah besar dalam meningkatkan reputasi kampus di kancah global dan memperkuat kontribusinya dalam dunia pendidikan keagamaan.

Comment