MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Di tengah upaya Indonesia dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19, sejumlah langkah telah ditempuh oleh pemerintah antara lain melalui berbagai pelonggaran kebijakan dan stimulus ekonomi.
Upaya tersebut tentu akan semakin optimal apabila disertai peningkatan investasi, terutama di daerah. Hal ini yang mendasari diterbitkannya Peraturan Gubernur No. 35 Tahun 2020 tentang Forum Percepatan Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Sulawesi Selatan (PINISI SULTAN).
Forum ini merupakan inisiatif dari Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan yang didukung sepenuhnya oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya dalam fungsinya sebagai Regional Investor Relations Unit (RIRU).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo mengatakan pihaknya berperan dalam kegiatan forum ini untuk menjembatani antara pemerintah daerah dan Investor yang kemudian akan ada penetapan program-program unggulan yang akan di laksanakan di tahun 2021.
“Kami mempertemukan seluruh pemerintah daerah dan seluruh stakeholder untuk berdiskusi bersama dalam merampungkan program unggulan yang nantinya akan menarik investor untuk berinvestasi di Sulsel.” Ungkapnya
Lebih lanjut, Budi menuturkan kerja sama penguatan pertumbuhan ekonomi kini menjadi komitmen bersama bagi mayoritas negara di dunia, khususnya melalui dorongan dan pengurangan hambatan iklim perdagangan dan investasi, antara lain melalui tiga jurus yaitu 1) penyusunan modul promosi investasi dan perdagangan yang lebih targeted dan investor frendly, 2) kepastian kelancaran dan kemudahan penggunaan fasilitas sistem pembayaran melalui program pemerintah termasuk local currency settlement untuk perdagangan internasional serta penggunaan moda transaksi digital berbasis QR Indonesia Standard (QRIS), dan 3) koordinasi, monitoring, dan tindak lanjut pascakegiatan promosi investasi yang dilakukan.
“Potensi Sulsel sangat besar, apalagi kita sebagai pintu gerbang ekonomi Kawasan Timur Indonesia yang dimana komoditas ekspor, dan pariwisata kita sudah mendunia jadi optimis bisa menggaet para investor untuk berinvestasi.” Tuturnya
Sementara itu, Staf Ahli BKPM, Indra Darmawan menyampaikan bahwa meskipun terdapat tren penurunan realisasi penanaman modal asing (PMA) selama lima tahun terakhir, namun penanaman modal dalam negeri (PMDN) cenderung meningkat.
“Lebih lanjut BKPM memiliki strategi investasi antara lain penjajakan potensi investasi baru dan menjaga investasi eksisting, fasilitasi penyelesaian masalah (debottlenecking), layanan pendampingan keberlanjutan investasi, serta peningkatan kualitas pemantauan investasi bersama DPMPTSP di daerah.” jelasnya
Dalam sambutannya, Plt. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan arahan strategisnya terhadap penguatan program kerja di peningkatan investasi, perdagangan dan perindustrian, serta pariwisata di Sulawesi Selatan.
Dalam upaya peningkatan investasi, program kerja perlu diarahkan pada fasilitasi pelaku usaha dalam mengatasi berbagai hambatan untuk berinvestasi melalui mediaasi antara perusahaan dengan pemerintah, lembaga, dan tokoh-tokoh masyarakat. Pemerintah melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) akan terus melakukan pemantauan untuk memastikan Sulawesi Selatan mampu menjadi wilayah ramah investasi melalui kemudahan pelaksanaan dan inovasi pelayanan seperti penyederhanaan izin, layanan online, layanan gerai perizinan, peta investasi digital, hingga promosi penanaman modal secara virtual.
Di sektor perdagangan dan perindustrian, fokus utama program kerja adalah peningkatan produktivitas dan daya saing komoditas hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan, serta pengembangan budidaya komoditas baru dalam mendukung diversifikasi komoditas potensial ekspor.
Upaya juga diarahkan pada dukungan pembangunan kawasan-kawasan industri di beberapa kabupaten/kota yang akan menjadi pusat perekonomian yang memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pada sektor pariwisata, program kerja akan diarahkan pada upaya peningkatan potensi pariwisata dengan menumbuhkan pusat ekonomi baru, peningkatan konektivitas dengan pembangunan infrastruktur yang mendukung aksesibilitas menuju destinasi wisata unggulan daerah dan peningkatan kenyamanan pendukung dalam rangka menarik kunjungana wisatawan.
“Ketiga fokus percepatan tersebut di atas tentu tidak dapat dieksekusi dengan baik tanpa perencanaan dan sinergitas antarsektor. Dukungan pemerintah di tingkat kabupaten/kota melalui organisasi perangkat daerah (OPD) serta identifikasi potensi-potensi investasi di masing-masing kabupaten/kota secara terstruktur sangat diperlukan.Di samping itu, adanya timeline dan target pencapaian lebih spesifik serta rencana peluncuran website PINISI SULTAN menjadikan tracking dapat dilakukan secara lebih transparan dan akuntabel.” Katanya.(Komang Ayu)
Comment