MEDIAWARTA, BITUNG – Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Bitung terus menunjukkan komitmennya terhadap inklusi sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk PADU (Pusat Ajar Disabilitas Unggul). Program ini bertujuan memberdayakan penyandang disabilitas dengan memperkuat literasi, keterampilan, dan akses teknologi, demi menciptakan ruang yang setara dan kolaboratif bagi semua kalangan.
Dengan mengusung tema “Inklusi Kreatif: Literasi dan Teknologi untuk Semua”, kegiatan PADU yang digelar di Sekretariat KALEB Community Bitung menghadirkan serangkaian aktivitas interaktif. Di antaranya sesi literasi bersama TBM Teman Luar Biasa, Talkshow Kelas PADU, Kuis Bahasa Isyarat, dan “Nyicip Kopi Bareng Sahabat Difa”. Beragam karya peserta juga dipamerkan dari hasil pelatihan kelas souvenir, barista, fotografi, hingga perawatan sepatu.
Integrated Terminal Manager Bitung, Rezky Kurniawan, menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk nyata tanggung jawab sosial perusahaan untuk memperluas akses dan peluang bagi semua pihak.
“Melalui PADU, kami ingin menghadirkan ruang aktualisasi diri bagi penyandang disabilitas serta menumbuhkan kesadaran publik akan pentingnya keberagaman. Keterbatasan fisik tidak boleh menjadi penghalang untuk berkarya dan berkontribusi,” ujarnya, Kamis (8/5/2025).
Apresiasi juga datang dari Pemerintah Kota Bitung. Dalam sambutan resmi yang dibacakan oleh Kepala Bagian Sumber Daya Alam, Hendry Adrian Tangkudung, S.IP, M.Ec.Dev., pihaknya menyampaikan penghargaan kepada Pertamina Patra Niaga.
“Program CSR ini menjadi langkah nyata menuju masyarakat yang adil dan setara. Pemkot Bitung berkomitmen memperkuat kebijakan ramah disabilitas dan membangun kemitraan lintas sektor demi kota yang inklusif,” ungkapnya.
Dampak positif PADU juga dirasakan masyarakat umum. Ratnawati Rompa, seorang guru SLB, mengungkapkan pengalamannya mengikuti kelas bahasa isyarat:
“Belajar bahasa isyarat di sini membuka perspektif baru. Saya jadi lebih memahami kebutuhan siswa Tuli dan bisa membangun komunikasi yang lebih empatik.”
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pihak seperti DPRD Dapil Madidir-Girian, Dinas Sosial, DP3A, Lurah Kadoodan, KALEB Community, TBM Teman Luar Biasa, dan PPDFI, yang bersama-sama mendukung kesetaraan hak dan inklusi sosial di Kota Bitung.
Fahrougi Andriani Sumampouw, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, menekankan bahwa PADU merupakan bagian dari inisiatif berkelanjutan yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“PADU membuktikan bahwa inklusi bisa diwujudkan melalui pendekatan berbasis keterampilan dan teknologi. Program ini mendukung langsung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak), SDG 10 (Pengurangan Ketimpangan), dan SDG 17 (Kemitraan),” jelasnya.
Dengan kolaborasi lintas pihak yang terus diperkuat, Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Bitung berkomitmen melanjutkan program CSR yang adaptif, partisipatif, dan berdampak nyata. PADU diharapkan menjadi ruang belajar sekaligus simbol kolaborasi menuju masyarakat yang setara, inklusif, dan berdaya.
Comment