MEDIAWARTA.COM, BANYUWANGI – Banyaknya mata air di lereng Gunung Raung, Banyuwangi, Jawa Timur mulai dimanfaatkan untuk ajang wisata baru. Salah satunya, wisata arung jeram di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon. Setiap akhir pekan, wisata yang terbilang baru ini tidak pernah sepi pengunjung. Selain menantang, jalur yang dilalui juga alami, sehingga menarik wisatawan terutama domestik.
Wisata arung jeram ini mulai diminati. Ketika weekend, pengunjung bisa mencapai 150-200 orang sehari, terang Yusuf, pengelola jasa arung jeram di Desa Sumberbulu, Songgon, belum lama ini.
Menurutnya, pengunjung akan membeludak ketika libur panjang. Sehari bisa tembus hingga 1.000 orang. Arung jeram banyak dilirik wisatawan kalangan remaja. Mereka datang dari berbagai daerah di Banyuwangi. “Ada juga yang datang dari luar kota. Jenis wisata ini memang terbilang baru. Harga yang kami tawarkan juga relatif terjangkau, sehigga banyak wisatawan yang tertarik,” paparnya.
Arung jeram di desa ini, sebut Yusuf, memanfaatkan aliran sungai sepanjang 13 kilometer. Airnya yang jernih dan sejuk membuat wisatawan betah menikmatinya. Apalagi, alamnya juga menantang.
Jasa arung jeram ini awalnya menggunakan ban bekas. Lalu, sekelompok pemuda setempat membeli perahu karet. Sebab, jika menggunakan ban bekas sangat berbahaya.
Sudah tiga tahun ini, kami memanfaatkan Sungai Badeng untuk wisata rafting. Mulai dari satu perahu karet, hingga 11 perahu karet saat ini, ulas Wilis, pengurus jasa arung jeram.
Kini, jasa arung jeram ini memiliki kru 50 orang. Mereka seluruhnya warga sekitar. Sebelum turun ke lapangan, mereka wajib mengantongi sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) khusus untuk skiper river guide.
“Wajib bagi karyawan untuk sekolah tentang rescue. Karena yang dibawa ini nyawa,” ungkapnya.
Tidak hanya memanfaatkan aliran Sungai Badeng yang deras, karyawan juga memelihara aliran sungai ini. Caranya, melakukan penanaman pohon di sepanjang pinggir aliran sungai dan membersihkan sampah yang hanyut.
Comment