MEDIAWARTA, MAKASSAR – Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan (Sulsel), Ninuk Triyanti Zudan, mengapresiasi pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel di 24 kabupaten kota se Sulsel. GPM yang dilaksanakan selama dua hari, 15 – 16 Oktober 2024 ini dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Sulsel ke-355 sekaligus Hari Pangan Sedunia.
Ninuk Zudan mengapresiasi pelaksanaan GPM ini. Ia berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulsel, khususnya Dinas Ketahanan Pangan, yang terus menjaga dan mempertahankan stabilitas pangan, baik ketersediaan maupun harganya.
“Inflasi ini dibawah nasional, tentu ini dicapai tidak dengan instan, tapi dengan proses yang panjang. PKK juga mempunyai tugas mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan, tapi di hulu,” ungkap Ninuk Zudan saat menghadiri Pembukaan GPM Serentak, di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Jalan Ratulangi Makassar, Selasa (15/10/2024).
Aku hatinya PKK, kata Ninuk Zudan, merupakan program dimana setiap keluarga diminta memanfaatkan pekarangan dan tanah yang tidak produktif untuk bisa ditanami sayuran dan tanaman obat obatan. Melalui Aku Hatinya PKK, keluarga akan mempunyai ketahanan pangan yang kuat.
“Melalui program ini, akan membuat keluarga punya kesadaran memanfaatkan pekarangan yang ada. Bahkan jika hasilnya melimpah, bisa meningkatkan ekonomi keluarga,” ujarnya.
Isteri Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh ini menegaskan, PKK siap mendukung agar masyarakat kita punya daya beli yang tinggi. “Kami senantiasa memberikan dukungan agar bisa membantu program unggulan dalam memajukan masyarakat di Sulsel. Insyaallah apa yang dilakukan, melalui sinergi dan kolaborasi bisa bermanfaat bagi masyarakat Sulsel,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, mewakili Pj Gubernur Prof Zudan Arif Fakrulloh, membuka GPM Serentak tersebut secara resmi. Ia menekankan, Sulsel miliki komitmen kuat dalam ketahanan pangan. Terbukti dari inflasi yang terkendali, melandai dibawah nasional. Meski demikian, pemerintah tidak boleh lengah.
“Harga setiap saat bisa saja bergejolak. Pesan Pak Gubernur tetap dicek, diantisipasi ketersediaan dan keterjangkauan. Pesan beliau, inflasi bisa terjaga di angka 1,5 persen,” ungkap Arsjad.
Untuk mencapai angka inflasi 1,5 persen, kata Arsjad, butuh dukungan, kolaborasi dan sinergitas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), mitra, dan instansi vertikal. GPM yang dilakukan serentak ini berhasil membawa Sulsel meraih penghargaan tertinggi Badan Pangan Nasional (Bapanas). Sulsel juga mendapat penghargaan insentif fiskal terbesar kedua di Indonesia.
Untuk diketahui, pembukaan GPM Serentak ini juga diikuti 24 kabupaten kota secara virtual. Ninuk Zudan juga sempat menyapa bupati dan wali kota, untuk menanyakan pelaksanaan GPM di daerah. Ia juga meninjau stand UMKM di lokasi pembukaan GPM.
Comment