Zainal Beta: Saya Bawa Sawerigading dan I La Galigo ke Jakarta

MEDIAWARTA.COM, JAKARTA – Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (12/5/2016), menjadi saksi perjumpaan Zainal Beta dan “Sawerigading”. Zainal Beta membawa Bumi Sawerigading ke Jakarta. Tanah dari Salekoe, di atas jejak kaki para Pajung ri Luwu. Juga, tanah dari kompleks makam keturunan raja-raja Luwu, Lokkoe, untuk menambah sakralitas live painting performance tersebut.

Tanah itulah yang hadir menceritakan perjalanan jejak Sawerigading dan jejak Zainal di Jakarta. Tanah di atas kanvas berukuran tiga kali 1,5 meter menjadi catatan sejarahnya pada seni rupa Indonesia sekaligus membekaskan tafsirannya di atas kanvas berbahan tanah liat terhadap sure La Galigo.

“Saya ingin menghidupkan Sawerigading di atas kanvas raksasa ini. Saya ingin menghadirkan spirit Sawerigading di pameran tunggal ini. Saya ingin membawanya masuk ke dalam pertunjukan Jejak Sawerigading. Oleh karena itu, saya meminta kepada Rumbu Management dan Ejayya Art Culture agar membawakan kepada saya, Bumi Sawerigading dan Tanah Luwu ke Graha Bakti Budaya,” tuturnya.

Zainal akan melangsungkan pameran tunggalnya selama lima hari di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pameran tunggal Zainal bertajuk “Beta: Dari Tanah untuk Tanah” menjadi peristiwa mahapenting dalam perjalanan seni lukis tanah liatnya saat ini.

Hal menarik dari pameran tunggal “Beta: Dari Tanah untuk Tanah” kali ini adalah terjadinya peristiwa kolaborasi apik. Ia tidak sendiri di Jakarta. Semua orang yang mencintai Zainal (penemu bahan lukis dari tanah liat) terlibat menyokong pamerannya.

“Kami menemukan sokongan luar biasa di Jakarta. Sokongan dari tokoh-tokoh intelektual Indonesia di Jakarta, seniman-seniman besar, dan kolaborasi event dan organisasi seni. Setelah berkolaborasi dengan Ejaya Art Culture lewat pertunjukan Jeja Sawerigading sebelumnya, malam nanti di Graha Bakti Budaya akan kembali berlangsung pertemuan Zainal dengan I La Galigo Asekku produksi IKA Unhas Jabodetabek,” terang penangung jawab produksi sekaligus Founder Rumbu Management, Jasmulyadi.

Selanjutnya, ia akan melangsungkan Artist Talk di Wichert Studio, Jumat (13/12/2016). Acara tersebut disokong langsung Founder Indonesia Kersan Art Foundation, Lenny Ratnasari. Setelah pameran tunggal di Jakarta, lewat Kersan Art Studio, Zainal akan melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta.

“Dari Jakarta, Zainal akan ke Yogyakarta. Di sana, ia akan residensi, live painting performance, sekaligus presentasi gagasan dari perjalanannya selama 36 tahun dalam seni lukis tanah liat. Perjalanan ke Yogyakarata nanti, Zainal akan didampingi kurator dan co-kurator, Muh Faisal MRA dan Irfan Palippui. Sebab, dua orang inilah yang paham tentang Zainal dan perjalanannya. Merekalah yang telah meriset Zainal Beta dan karya-karyanya,” tutup Jasmulyadi.

Alya Mukhbita/Foto: Istimewa

 

Comment