Akhiri Penyebaran Hoaks 

MEDIAWARTA.COM, BULUKUMBA – Rangkaian Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siber Kreasi dilaksanakan secara virtual pada 17 Juni 2021. Mengawali acara, moderator memperkenalkan beberapa narasumber yang hadir pada hari ini, di antaranya Dewi S. Sari selaku Kepala Eksekutif Sekretariat MAFINDO, Nurdin Amir selaku Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar, Ayu Adriani selaku Direktur Yayasan Ruang Antara, dan Basri Marzuki selaku Pewarta Foto. Tema untuk kegiatan yang dihadiri oleh 438 peserta kali ini adalah “Mengenal dan Menangkal Hoaks”.

Narasumber pertama yang menyampaikan materinya adalah Dewi S. Sari yang mengusung tema “Informasi, Identitas, dan Jejak Digital di Media Sosial”. Pada pembukaan sesinya, Dewi mengingatkan bahwa sebaiknya masyarakat menghindari menyebarkan informasi palsu maupun ujaran kebencian di media sosial. Dewi menjelaskan bahwa terdapat beberapa ciri yang dapat dikenali dari informasi palsu, salah satunya adalah narasi yang provokatif. Selain itu, masyarakat harus waspada terhadap ancaman kejahatan siber yang mengintai. Pada akhir sesinya, Dewi juga kembali menghimbau masyarakat agar tidak menggugah data pribadi karena dapat membahayakan.

Narasumber kedua ialah Nurdin Amir yang membawakan materi berjudul “Sudah Tahukah Kamu Dampak Penyebaran Berita Hoaks?”. Nurdin—yang mengutip perkataan dari Laras Sekarasih selaku dosen Universitas Indonesia—berujar bahwa orang lebih cenderung percaya hoaks jika informasinya sesuai dengan opini atau sikap yang dimiliki. Sehingga menurut Nurdin, penting bagi masyarakat untuk menyaring informasi yang diterima sebelum disebarkan ke media sosial. Selain itu, minat baca masyarakat Indonesia yang masih sangat rendah membuat masih banyak masyarakat yang tidak memiliki sikap kritis dan literasi yang memadai saat membaca berbagai informasi di internet.

Sesi selanjutnya dilanjutkan oleh narasumber ketiga, yaitu Ayu Adriani, yang mengangkat tema “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Pada sesinya, Ayu menghimbau mengenai beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bermedia sosial, salah satunya yaitu memperhatikan etika dalam mengemukakan pendapat di internet. Hal ini dikarenakan banyaknya kasus pidana pencemaran nama baik lantaran kurangnya etika dalam hal tersebut. Pembahasan ini merambat ke beberapa pasal karet yang ada di UU ITE. Ayu juga memberikan beberapa tips yang dapat dilakukan jika kita terkena ancaman UU ITE, dua diantaranya adalah memastikan diri memiliki pendampingan hukum atau meminta bantuan ke Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH). 

Narasumber terakhir adalah Basri Marzuki dengan tema yang berjudul “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Basri memaparkan bahwa sejak digitalisasi, terjadi pergeseran cara mengemukakan pendapat di mana tulisan umumnya lebih sering digunakan dibandingkan lisan. Mengutip dari Meutya Hafid, anggota DPR RI, Basri mengatakan bahwa pola komunikasi masyarakat Indonesia dalam bersosial media adalah “1 to 9” yang berarti diantara 10 orang, hanya terdapat 1 orang yang dapat memproduksi informasi sementara 9 lainnya hanya dapat menyebarkan. Hal ini dapat menjadi masalah karena meningkatkan penyebaran hoaks apabila informasi yang dihasilkan salah. 

Setelah menutup sesi pemaparan materi dari para narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut dengan antusias oleh para peserta. Sebanyak 10 peserta yang beruntung akan mendapatkan uang elektronik sebesar Rp. 100.000,- untuk setiap pesertanya. Salah satu peserta yang bernama Vidya bertanya bagaimana cara menyikapi judul berita hoaks yang bombastis mengingat masih banyak masyarakat Indonesia yang menyukai hal tersebut. Pertanyaan ini dijawab oleh Dewi yang mengatakan bahwa masyarakat harus bersikap hati-hati dengan berita-berita tersebut dan mengecek kebenarannya sebelum menyebarkannya. 

Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang pastinya disampaikan oleh para narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

Comment