MEDIAWARTA, MAKASSAR – Dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pilkada Serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus berinovasi melalui berbagai program strategis.
Salah satunya adalah Cafe Demokrasi, yang kali ini menggandeng Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Komisi Informasi (KI) sebagai mitra strategis.
Acara bertema “Media Sebagai Sarana Keterbukaan Informasi Publik pada Pilkada Serentak Tahun 2024” digelar di Cafe Red Corner Makassar dan dihadiri oleh puluhan jurnalis, Senin (25/11/2024).
Kegiatan ini menghadirkan Komisioner KPI Pusat Muhammad Hasrul Hasan dan Komisioner KI Sulsel Fauziah Erwin sebagai narasumber, didampingi oleh Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Sulsel, Hasruddin Husain.
Hasruddin Husain, yang akrab disapa Uceng, menegaskan bahwa media memiliki peran kunci dalam memastikan informasi terkait tahapan Pilkada tersampaikan secara transparan dan akurat kepada masyarakat.
“Media adalah mitra penting KPU untuk memastikan seluruh tahapan Pemilu tersampaikan secara terbuka. Kami ingin masyarakat mendapatkan informasi yang jujur dan transparan,” ungkapnya.
Uceng menargetkan tingkat partisipasi pemilih mencapai 80 persen atau lebih pada Pilkada Serentak 2024. Namun, ia menekankan bahwa tantangan bukan hanya pada kuantitas, tetapi juga kualitas partisipasi pemilih.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya memilih, tetapi juga memahami visi dan misi calon yang mereka dukung, sehingga keputusan mereka membawa dampak positif bagi pembangunan daerah,” tambahnya.
Untuk menarik minat masyarakat, KPU Sulsel telah meluncurkan berbagai kegiatan kreatif seperti musik jalanan, festival, dan program car free day. Segmen yang menjadi fokus utama adalah pemilih pemula, pemuda, komunitas lokal, serta kelompok rentan seperti perempuan dan anak.
Selain itu, Uceng mengingatkan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menolak politik uang dan melawan penyebaran hoaks yang dapat merusak integritas Pemilu.
Komisioner KPI Pusat, Muhammad Hasrul Hasan, menilai media tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pengawal transparansi dan netralitas dalam Pemilu. Sementara itu, Komisioner KI Sulsel, Fauziah Erwin, menekankan bahwa keterbukaan informasi publik adalah kunci untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara Pemilu.
“Melalui keterbukaan, kita dapat menciptakan proses demokrasi yang lebih jujur dan adil. Media memiliki tanggung jawab besar dalam hal ini,” ujar Fauziah.
Program Cafe Demokrasi ini menjadi salah satu inovasi KPU Sulsel untuk memperkuat sinergi dengan media dan berbagai pemangku kepentingan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan pesan-pesan demokrasi dapat tersampaikan lebih efektif, sehingga antusiasme masyarakat terhadap Pilkada Serentak pada 27 November 2024 dapat meningkat.
“Kami percaya, sinergi dengan media dan berbagai elemen masyarakat akan menjadi kunci sukses Pilkada Serentak. Bersama-sama, mari kita jaga integritas dan netralitas Pemilu demi masa depan yang lebih baik,” tutup Uceng penuh optimisme.
Comment