MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Bentuk kecintaan terhadap Tanah Air dapat dilakukan dengan cara-cara yang sederhana. Salah satu implementasi tersebut bisa dilihat dari pencapaian hal-hal kecil yang berdampak besar terhadap kebanggaan dan nasionalisme.
Seperti yang dilakukan Mahasiwa Pecinta Alam (Mapala) Angkatan 09 Sekretariat Mahasiswa Fakultas Teknik (SMFT) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, dalam Ekspedisi Ewako.
Ekspedisi Ewako merupakan program kerja rutin Mapala 09 SMFT Unhas yang bertujuan melakukan pendakian serta pendataan gunung-gunung tertinggi yang berada di Indonesia.
Pada 30 Agustus 2011, Mapala 09 FT Unhas berhasil menaklukkan puncak tertinggi Indonesia, Carstensz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya, Papua dalam Espedisi Ewako IX. Prestasi tersebut sangat membanggakan sebab tidak mudah menaklukkan gunung berketinggian 4.884 mdpl tersebut.
Sebelumnya, pada 9 Agustus 2011, Mapala 09 SMFT Unhas mengadakan acara pelepasan untuk tim Ekspedisi Ewako IX bersama komunitas pecinta alam se-Makassar dan Sulsel. Besok paginya, tim berangkat menuju Timika, setelah beberapa hari tinggal di Timika untuk mengurus administrasi serta penerbangan twin oter pada19 Agustus 2011.
Tim terbang dari Timika menuju Distrik Sugapa. Selama empat hari di Sugapa mengurus administrasi serta guide dan porter, barulah tim memulai pendakian pada 23 Agustus 2011. Tim melakukan perjalanan selama enam hari hingga tiba di kamp terakhir (base camp Danau-danau) dengan melalui hutan belantara serta padang rumput yang luas.
Setiba di lokasi kamp terakhir, esok harinya tim melakukan aklimatisasi terlebih dulu. Tepat pukul 01.00 dini hari pada 30 Agustus 2011, tim mulai mulai melakukan pendakian dari kamp menuju puncak dengan kondisi cuaca yang lumayan ekstrem.
Pada 30 Agustus 201, pukul 12.09 WIT, tim Ekspedisi Ewako IX mencapai puncak tertinggi di Indonesia. Saat itu, tim menghadapi kondisi cuaca ekstrem badai salju. Syukur, kondisi yang dialami tim tidak terlalu parah. Esoknya, tim kembali melanjutkan perjalanan menuju Sugapa selama empat hari.
Pada 5 September 2011, tim kembali dari Sugapa menuju Timika. Dari sana, Rabu, 7 September 2011, tim kembali ke Makassar. Pencapaian puncak gunung tertinggi Indonesia ini sukses berkat dukungan seluruh pihak, khususnya yang peduli terhadap kegiatan-kegiatan pecinta alam di Sulsel.
Dengan suksesnya Ekspedisi Ewako, Mapala 09 SMFT Unhas dinyatakan telah berhasil menyelesaikan tujuan dari Ekspedisi Ewako. Atas keberhasilan mengibarkan benderanya di puncak-puncak gunugn tertinggi Indonesia, mereka juga telah membuktikan upaya membangkitkan jiwa patriotisme dan kebanggaan sebagai rakyat Indonesia.
Adapun nama-nama tim, di antaranya Caknas Ashari selaku koordinator tim, Aan Anggareks, Ronal Jefry, M Zakky Muzakkar, Yudica Tandiseno, dan Didi Kurniawan .
Sebelumnya, dari serangkaian pendakian dalam Ekspedisi Ewako, Mapala 09 SMFT Uhnas telah menorehkan prestasi tersendiri.
Di antaranya, sukes menaklukkan Gunung Rinjani 3.726 mdpl (NTB), Gunung Agung 3.142 mdpl (Bali), Gunung Semeru 3.676 (Jatim) pada 2001 (Ekspedisi Ewako I); Gunung Kerinci 3.805 mdpl (Jambi) pada 2002 (Ekspedeisi Ewako II ); dan Gunung Mekongga 2.780 mdpl (Sultra) pada 2003 (Ekspedisi Ewako III).
Selanjutnya, Gunung Balease 3.016 mdpl (Sulsel) pada 2004 (Ekspedisi Ewako IV); Gunung Sojol 3.025 mdpl (Sulteng) pada 2005 (Ekspedisi Ewako V); Pegunungan Latimojong Puncak 18 (Sulsel) pada 2006 (Ekspedisi Ewako VI); Gunung Leuser 3.404 mdpl (NAD) pada 2009 (Ekspedisi Ewako VII); Gunung Binaiya 3.027 mdpl (Maluku) pada 2010 (Ekspedisi Ewako VIII), dan Puncak Carstensz Pyramid 4.884 mdpl Pegunungan Jayawijaya (Papua) pada 2011 (Ekspedisi Ewako IX).
Caknas Ashari/Foto: Caknas Ashari
Comment