MEDIAWARTA.COM – Baru-baru ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, mengutarakan wacana untuk memberlakukan sistem full-day school. Jelas hal ini mengundang pro kontra sendiri di masyarakat. Sekarang mari kita coba untuk mengulas sejumlah fakta menarik tentang sistem pendidikan Finlandia yang sekolahnya cuma lima jam. Meski cuma menghabiskan waktu lima jam di sekolah, para pelajarnya ternyatacerdas-cerdas.
-
Masuk Sekolah Jam 9 Pagi, Pulang Jam 2 Siang
Para murid di Finlandia masuk sekolah jam 9 pagi dan pulang jam 2 siang atau jam 2.45 siang. Bahkan di Helsinki, mulai berinisiatif untuk tak membolehkan sekolah masuk sebelum jam 9. Karena penelitian membuktikan kalau remaja membutuhkan kualitas tidur yang baik di pagi hari.
Jadwal sekolah para pelajar ini pun berbeda-beda dan terus berubah. Namun, umumnya dalam sehari mereka akan mengikuti tiga hingga empat sesi pelajaran dengan periode 75 menitan yang diselingi dengan waktu istirahat. Melalui sistem ini, pelajar dan guru bisa memiliki waktu cukup istirahat dan bisa lebih optimal saat mengikuti proses belajar mengajar.
-
Sedikit PR
Menurut OECD (Organization for Economic Cooperation and Development),pelajar Finlandia memiliki PR paling sedikit dibandingkan pelajar-pelajar lain di dunia. Pelajar Finlandia rata-rata cuma menghabiskan waktu setengah jam setiap malam untuk mengerjakan PR. Selain itu, mereka juga jarang mengikuti les di luar jam sekolah. Hal ini cukup mengejutkan mengingat performa para pelajar Finlandia yang lebih tinggi dibandingkan pelajar dari negara-negara Asia yang umumnya masih ikut les di luar jam sekolah.
-
Jumlah Murid Per Kelas Sedikit
Seorang guru di Finlandia bisa mengajar tiga sampai empat kelas per hari. Satu kelas pun berisi 20 murid saja. Jadi, satu guru akan menjumpai 60-80 murid per harinya.
Dengan jumlah murid yang sedikit per kelas jelas sangat memudahkan guru untuk mengajar, mengawasi, dan memberi perhatian penuh pada tiap-tiap murid. Murid-muridnya juga bisa belajar dengan lebih optimal.
-
Ujian Sekolahnya Sedikit
Di Finlandia, ujian sekolah bisa dibilang tidak banyak. Gurunya diberi kepercayaan untuk melakukan yang terbaik sehingga mereka pun diberi kontrol penuh untuk mengatur kelas.
Guru-gurunya pun tak takut untuk mengambil risiko dan mencoba berbagai macam cara untuk membantu para muridnya belajar. Setiap guru punya cukup waktu untuk mengajarkan keahlian yang dapat membantu para murid mampu menjadi individu yang punya keahlian dan siap terjun ke masyarakat. Para guru juga punya waktu untuk mengajarkan keterampilan seperti menjahit, memasak, dan sebagainya dengan tetap mengajari mereka mata pelajaran seperti matematika dan lainnya.
-
Nggak Diribetkan Soal Struktur, Lebih Mengutamakan Rasa Percaya
Less Structure = More Trust. Rasa percaya adalah kunci dari keseluruhan sistem pendidikan Finlandia. Alih-alih terus meragukan soal apakah struktur dan aturannya bekerja dengan, masyarakat lebih mempercayai sistemnya.
Masyarakat percaya kalau sekolah mempekerjakan guru-guru terbaik. Sekolah percaya kalau guru-guru mereka sudah sangat profesional dan terlatih sehingga pihak sekolah pun membebaskan tiap guru untuk melakukan yang terbaik untuk anak didiknya.
Orang tua murid percaya kalau guru akan membuat keputusan terbaik yang bisa membantu anak-anaknya bisa belajar dengan baik dan sukses. Dan para guru percaya kalau anak didiknya bisa belajar dengan baik. Murid pun percaya kalau guru mereka akan memberikan fasilitas dan pelajaran terbaik yang mereka butuhkan untuk sukses. Rasa percaya seperti ini memang tampaknya sederhana tapi pastinya nggak mudah untuk membuat semua pihak bisa saling percaya di bidang pendidikan.
Comment