Peringatan Hari Ibu, Pj Sekprov Sulsel: Momentum Bangkitnya Perempuan Indonesia

MEDIAWARTA, MAKASSAR – Pj Sekprov Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, menghadiri Peringatan Hari Ibu yang ke-95 dengan mengangkat tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju, Perempuan Bersuara Aku Mau Kamu Tau, yang dilaksanakan di Hotel Claro, Minggu, 24 Desember 2023.

Dalam sambutannya, Andi Muhammad Arsjad membacakan sambutan seragam dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Disampaikan, Peringatan Hari Ibu (PHI) dirayakan oleh seluruh masyarakat Indonesia baik di dalam maupun luar negeri setiap tanggal 22 Desember. PHI bagi bangsa Indonesia bukanlah mother’s day. Ini karena PHI didasari oleh momentum diselenggarakannya Kongres Perempuan Pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta, yang merupakan sebuah titik penting pergerakan perempuan yang menandai babak baru bangkitnya gerakan perempuan Indonesia untuk berorganisasi secara demokratis tanpa membedakan agama, etnis, dan kelas sosial.

Menurutnya, momentum bersejarah ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Ibu oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Maka, PHI di Indonesia esensinya bukan hanya untuk mengapresiasi jasa besar ibu, yang tentunya juga sungguh istimewa, namun lebih dari itu, untuk mengapresiasi seluruh perempuan Indonesia, atas peran, dedikasi, serta kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.

“Diperingatinya Hari Ibu setiap tahunnya diharapkan dapat menjadi daya ungkit untuk mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas, agar memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. PHI mengingatkan kita semua bahwa keadilan, kesejahteraan dan perdamaian yang kita dambakan tidak akan pernah tercapai tanpa peran serta perempuan,” ucapnya.

Untuk itu, dengan mempertimbangkan kondisi dan isu-isu prioritas hingga saat ini, PHI ke- 95 Tahun 2023 masih mengangkat tema Perempuan Berdaya, Indonesia Maju, dengan sub tema yang disesuaikan pada tahun berjalan dan saling terkait untuk membingkai semangat dan pergerakan perempuan.

Lebih lanjut, Arsjad mengatakan, bahwa pengambilan tema Perempuan Berdaya, Indonesia Maju, didasari oleh situasi dan kondisi di masyarakat saat ini. Manakala persoalan kekerasan terhadap perempuan, kesenjangan akses ekonomi perempuan, dan keterwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan masih sangat tertinggal dibandingkan laki-laki. Namun di sisi lain, telah banyak bukti besarnya peran dan kontribusi perempuan dalam pembangunan.

Ia pun menjelaskan, di Indonesia telah banyak kaum perempuan yang memiliki peran dan posisi strategis yang awalnya terkesan mustahil dilakukan perempuan. Hal ini membuktikan bahwa perempuan, apabila diberi peluang dan kesempatan, mampu meningkatkan kualitas hidupnya secara mandiri. Perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara juga mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan (agent of change).

Lebih jauh ia menjelaskan, bahwa pergerakan perempuan dalam pembangunan, tentunya tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat. Untuk itu, semua upaya dan langkah diharapkan mampu berjalan sesuai dengan prinsip equal partnership. Prinsip ini mencerminkan bagaimana perempuan Indonesia bersama kaum laki-laki berperan membangun bangsa, sekaligus juga berperan aktif membangun kesejahteraan dan menjalin hubungan yang erat dengan berbagai bangsa di dunia, baik di tingkat regional maupun internasional.

“Saya ingin mengajak semua masyarakat, khususnya kaum perempuan Indonesia untuk terus berkarya, mampu menjaga sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan meningkatkan kualitas dan kapabilitas dirinya dan marilah kita sebagai sesama perempuan saling mendorong, saling menginspirasi dan saling membantu. Janganlah sesama perempuan kita saling menjatuhkan. Karena kita, perempuan, akan semakin kuat jika kita bersatu untuk mendobrak stigma yang masih melekat pada kita,” ungkapnya.

Terakhir, tentunya kaum perempuan tidak dapat berjuang sendiri. Maka pada kesempatan yang baik ini, saya juga ingin mengajak seluruh pihak yang hadir untuk terus memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk memberdayakan perempuan di berbagai bidang. Bersama Perempuan, kita wujudkan Indonesia Emas 2045. Perempuan berdaya, Indonesia maju.

Kepala DP3A Dalduk KB Provinsi Sulsel, Andi Mirna, menjelaskan, kegiatan ini digelar bertujuan sebagai upaya mengenang perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut misi kemerdekaan termasuk didalamnya pembangunan keluarga.

“Tujuan kegiatan ini juga membangun kesadaran pentingnya peran serta perempuan Indonesia dalam pembangunan kesetaraan gender secara umum, sehingga generasi penerus bangsa mempunyai kompetensi dan keterampilan masa depan yang maju dan mandiri,” ucapnya.

Peringatan Hari Ibu ini, kata Mirna, menjadi momentum penting untuk mengenang dan memaknai kembali peran perempuan pergerakan Indonesia dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Peringatan Hari Ibu juga sebagai bentuk penghargaan atas peran besar kaum ibu yang memiliki andil yang sangat besar dalam membangun generasi bangsa yang berkualitas.

Hadir Pj Ketua PKK Sulsel Sofha Marwah Bahtiar, Ketua DPRD Sulsel A Ina Kartika Sari, para anggota Forkopimda Sulsel, Pj Ketua Dharmawanita Persatuan Provinsi Sulsel, Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sulsel Apiaty Amin Syam, Ketua PERWOSI Sulsel Liestiaty Fachrudin, para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama lingkup Pmerintah Provinsi Sulsel, para Kepala DP3A Dalduk KB Kabupaten/Kota se-Sulsel.

Comment