MEDIAWARTA.COM – Wanita dan bisnis adalah dua kata yang berbeda sifat, kata wanita sangat feminin sementara kata bisnis cenderung lebih mengarah terhadap pekerjaan yang maskulin. Tak dapat dipungkiri, permasalahan seputar gender juga terjadi di dalam dunia bisnis, hal ini tercermin pada anggapan bahwa dunia bisnis adalah dunia pria.
Meskipun dalam kenyataannya, dunia internasional telah menjamin persamaan hak antara pria dan wanita sebagai bagian dari hak asasi manusia, namun pada kenyataannya, kaum Hawa masih terus menghadapi kesenjangan dalam masyarakat, baik secara legal maupun “de facto”.
Kesenjangan-kesenjangan ini muncul akibat dari adanya persepsi stereotipe terhadap peran pria dan wanita dalam masalah gender. Wanita sering menghadapi akses yang terbatas terhadap pendidikan, kepemilikan properti, keuangan, pekerjaan, dan keikutsertaan dalam kegiatan ekonomi.
Semakin berkembangnya permasalahan gender dan peluang untuk melakukan kegiatan usaha dengan berbagai motivasi dan harapan, maka muncullah banyak pengusaha wanita. Semakin banyak wanita yang mulai menyadari bahwa menjadi wirausaha merupakan cara terbaik untuk membantu ekonomi keluarga, karier bisnis, dan aktualisasi diri.
Sekarang, kata wanita dan bisnis dapat berjalan beriringan, karena kini telah terbukti banyak wanita yang terbukti sukses dalam menjalankan bisnis. Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan mencatat dari 46 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang diketahui, sekitar 60 persen pengelolanya adalah wanita.
Dengan jumlah yang cukup banyak itu, peran wirausaha wanita menjadi cukup besar bagi ketahanan ekonomi, karena mampu menciptakan lapangan kerja, serta mengatasi masalah kemiskinan.
Wanita memiliki gaya bisnis yang berbeda dengan pria, wanita lebih memilih jenis bisnis yang masih berada dalam lingkup keseharian, serta menggunakan gaya bisnis dari hati ke hati dengan konsumennya. Perasaan yang cenderung personal, mengenal pelanggan secara mendalam, dan pendekatan yang melibatkan emosi, merupakan kekuatan bisnis wanita.
Banyak wanita yang berbisnis bukan untuk memperkaya diri. Dalam perjalanan bisnis mereka, baik secara alami dan dengan kesadaran penuh, berbagi, mencurahkan perhatian untuk sosial, maupun kemanusiaan, dan lingkungan. Sebagian wanita pengusaha memulai bisnis mereka dengan hati, berdasarkan kesenangan atau minat pribadi.
Wanita yang sukses menjadi seorang wirausaha bisa berasal dari berbagai latar belakang. Ada yang berpendidikan tinggi, memiliki pekerjaan tetap, mempunyai karier yang bagus di kantor dan mempunyai usaha sampingan di rumah. Ada juga yang hanya memiliki pendidikan yang rendah, tetapi berhasil membesarkan usaha.
Bahkan, banyak pula ibu rumah tangga yang akhirnya sukses berbisnis. Ibu rumah tangga adalah wanita yang dapat menjalankan fungsi ganda di dalam hidupnya. Tak dapat dipungkiri, seorang ibu rumah tangga memegang posisi yang sangat penting dalam keluarga.
Ibu rumah tangga harus mengerjakan segala tugas rumah tangga, memastikan segala kebutuhan keluarga terpenuhi, mengurus anak dan suami, memperhatikan tumbuh kembang anak-anak, serta mendidik anak-anaknya untuk menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan agamanya.
Comment