MEDIAWARTA, MAKASSAR – Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHBun) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mendorong keberlanjutan mandiri benih.
Hal ini menjadi inovasi yang dilakukan oleh DTPHBun Sulsel sesuai dengan arahan Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHBun) Provinsi Sulsel, Imran Jausi memaparkan program prioritas Pemprov Sulsel, khususnya dalam bidang pertanian.
“Bapak Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan telah mengeluarkan edaran agar satu inovasi setiap OPD. Menindaklanjuti tersebut, mandiri benih adalah bagian dari yang kita pilih untuk kita kawal dan kita sudah lakukan tahun lalu untuk tanaman pangan,” jelas Imran Jausi saat melakukan Coffee Morning dengan para awak media di Taman Kantor DTPHBun Sulsel, Selasa (16/7/2024).
Dalam Coffee Morning itu, turut mendampingi Kepala Bidang Humas Diskominfo Sulsel, Fitra. Serta jajaran dari DTPHBun Sulsel diantaranya Sekretaris, Kepala Bidang, dan pejabat terkait lainnya.
Dengan memilih inovasi Mandiri Benih ini, kata dia, sebagai wujud keberlanjutan. Mengingat inovasi mandiri benih telah dilakukan pada sektor tanaman pangan sejak tahun 2022 hingga 2023, khususnya pada benih padi.
“Alhamdulillah sudah berjalan dengan baik, kita juga mendorong tahun ini untuk hortikultura sementara berproses, termasuk untuk perkebunan sehingga ketergantungan pada pada benih-benih yang baik dan berkualitas dalam jumlah yang yang cukup bagi para petani kita bisa penuhi sendiri dan tidak perlu didatangkan dari luar Sulsel,” jelasnya.
Selain itu, dengan mandiri benih, juga akan melibatkan petani penangkar di 16 IKB pada 10 Kabupaten yang tersebar di Sulsel.
“Tujuan kita bagaimana kita mengurangi bibit/benih dari luar Sulsel. Jadi kita bisa mandiri, baik sektor tanaman pangan, serta yang akan dikembangkan di hortikultura, dan perkebunan. Selain itu juga, benih yang dihasilkan ini akan menyesuaikan dengan kondisi tanah yang ada di Sulsel, karena ditangkar sendiri,” jelasnya.
Saat ini, kata dia, sektor hortikultura yang didorong dalam mandiri benih, diantaranya nangka, nenas, pisang, cabai, dan lainnya.
Untuk mengoptimalisasi mandiri benih ini, DTPHBun Sulsel juga telah membentuk dua BLUD yakni BLUD pada Balai Benih Tanaman Pangan dan BLUD pada Balai Benih Hortikultura. Serta berencana untuk membentuk BLUD pada Balai Benih Perkebunan.
Dengan membentu BLUD itu, akan memaksimalkan dalam penyediaan benih yang banyak dan berkualitas, serta lebih fleksibilitas.
Untuk mengatasi dampak
perubahan Iklim, Dinas TPHBUN juga telah berKoordinasi dengan Kementerian Pertanian RI untuk bantuan pompanisasi dan sumur bor. Selain itu, yang juga dibackup dengan APBD sehingga dampak banjir dan kekeringan dapat diantisipasi.
Comment