MEDIAWARTA, MAKASSAR — Sebuah film bertema tragedi kemanusiaan berjudul “Karunrung 1995” siap tayang perdana pada Kamis, 10 Juli 2025.
Film ini merupakan karya terbaru sutradara Sony F. Rimba, yang mengangkat kembali kenangan kelam dari sebuah peristiwa berdarah di Kota Makassar, hampir tiga dekade lalu.
Diproduksi oleh Binasol Pictures dan Cucu Dalang, film ini menjadi refleksi atas tragedi yang menewaskan tujuh anggota satu keluarga dalam peristiwa yang masih menyisakan luka sejarah. “Al-Fatihah untuk 7 korban. Semoga kejadian ini tak pernah terulang,” demikian pesan pembuka dalam materi promosi film tersebut.
Basuni LMJ, mewakili pihak eksekutif produser, menyampaikan bahwa film ini tak hanya ingin menyuguhkan kisah mengerikan, tetapi juga menghadirkan pesan kemanusiaan yang kuat.
“Setiap manusia yang pernah khilaf dan telah menjalani hukumannya, layak mendapat kesempatan kedua. Lewat film ini, kami membuka ruang doa bagi para korban dan menyerukan tausiyah kemanusiaan agar sejarah kelam tidak berulang,” ujarnya kepada redaksi.
Sinopsis: Dendam, Darah, dan Keadilan yang Tak Tenang
Berlatar di pasar tradisional Kota Makassar, cerita dimulai dari kelompok preman yang dipimpin Uli (Cahya Ary Nagara), yang menyebar teror di tengah masyarakat.
Segalanya berubah ketika mereka menerima tawaran pekerjaan dari seorang pebisnis kaya, Hendra (HM Isnan Dahir), yang memicu terjadinya pembantaian keji.
Korban utama adalah keluarga Burhan (Mahesa Dinsi), istrinya Farida (Puput Aulia Putri) yang sedang mengandung, serta anak-anak mereka. Tanpa ampun, mereka dibantai secara brutal.
Sebuah tragedi yang tidak hanya mengguncang publik, tapi juga membangkitkan amarah dari dunia gaib.
Kisah berkembang saat Alana (Fatimah Azahra), seorang jurnalis ambisius, bersama kekasihnya Andi (Agogo Violin), berusaha mengungkap keadilan. Namun, bukan hanya polisi yang mencari pelaku.
Arwah para korban pun tak tinggal diam. Rasa bersalah dan teror mulai menghantui para pelaku, membuat mereka perlahan kehilangan kewarasan.
Lalu, siapa yang benar-benar akan membayar harga atas kekejian ini? Dan sampai kapan dendam dari alam lain akan terus menuntut balas?
Lebih dari Sekadar Horor: Sebuah Tausiyah Kemanusiaan
Sutradara Sony F. Rimba menegaskan bahwa Karunrung 1995 bukan film horor biasa.
“Film ini tidak hanya soal teror dan kejutan. Ini adalah drama kemanusiaan yang penuh pesan moral. Bahwa hidup harus dijalani dengan bijak, bukan dengan menghalalkan segala cara. Mari kita renungkan dan doakan para korban, dan hentikan stigma terhadap para pelaku yang telah berubah dan ingin memperbaiki diri,” ungkapnya.
Dengan pendekatan berbeda dari film horor konvensional, Karunrung 1995 mengajak penonton merenung tentang keadilan, dosa, dan ampunan.
Sebuah cerita yang tak hanya menegangkan, tetapi juga menyentuh sisi spiritual dan sosial.
Jangan lewatkan tayangan perdananya pada Kamis, 10 Juli 2025.
Film ini diharapkan menjadi momentum untuk merefleksikan kembali pentingnya empati, keadilan, dan rekonsiliasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Comment