MEDIAWARTA, MAKASSAR – Makassar kini memiliki laboratorium patologi anatomi yang mengkhususkan diri dalam patologi molekuler, sebuah bidang yang memungkinkan analisis penyakit hingga tingkat DNA dan RNA.
Laboratorium bernama Mitosis Laboratory ini diresmikan pada Sabtu (1/2/2025) dan menjadi yang pertama di Indonesia Timur dalam bidangnya.
Pendiri Mitosis Laboratory, Prof. dr. Upik Anderiani Miskad dan dr. Amalia Utami Asadul, mengungkapkan bahwa teknologi patologi molekuler sangat penting dalam perkembangan dunia medis.
“Patologi molekuler memungkinkan deteksi penyakit dengan lebih akurat dan mendalam, terutama untuk penyakit genetik dan kanker,” ujar Prof. Riani saat peresmian laboratorium yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan Km 12 No. 151 B, Makassar.
Laboratorium ini dilengkapi dengan peralatan canggih, termasuk PCR (Polymerase Chain Reaction) yang berfungsi untuk menganalisis DNA.
Dengan teknologi ini, dokter dapat memberikan diagnosis yang lebih spesifik serta menentukan pengobatan yang lebih tepat.
“Pendekatan medis yang lebih personal dan berbasis data sangat diperlukan, terutama dalam pengobatan kanker yang membutuhkan pemeriksaan detail,” tambah Prof. Riani.
Selain mendukung deteksi kanker, laboratorium ini juga menyediakan layanan Pap Smear bagi wanita untuk mendeteksi risiko kanker serviks sejak dini. Prof. Riani mengimbau wanita yang telah aktif secara seksual agar rutin melakukan pemeriksaan ini setiap tahun.
“Kesadaran masyarakat masih rendah, padahal dengan deteksi dini, pengobatan bisa lebih cepat dan efektif,” jelasnya.
Sementara itu, dr. Amalia menambahkan bahwa Mitosis Laboratory juga menjadi laboratorium pertama di Indonesia yang dapat menganalisis mutasi DNA dari jaringan tumor.
“Kami juga memiliki Vascular Anomalies Pathology Center, satu-satunya di Indonesia, yang dapat mengidentifikasi lebih lanjut apakah suatu kelainan pembuluh darah merupakan hemangioma biasa atau malformasi vaskular, dengan teknik imunohistokimia,” pungkasnya.
Comment