MEDIAWARTA.COM, MAKASSAR – Pulau Panambungan merupakan salah satu pulau di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), tepatnya berada di Desa Mattiro Sompe, Kecamatan Liukang Tupabiring.
Pulau tersebut menyajikan berbagai keindahan alam, di antaranya hamparan pasir putih, pepohonan pinus, serta jajaran vila yang telah disiapkan pengelola pulau. Menariknya, pulau tersebut tidak berpenghuni (tidak ada aktivitas masyarakat) sehingga nyaman dijadikan tempat beristirahat.
Tidak hanya itu, wisata alam ini memiliki lokasi strategis lantaran dapat ditempuh hanya satu setengah jam dari Pelabuhan Paotere dan Pelabuhan Kayu Bangkoa Makassar. Wisatawan dapat berkendara perahu motor yang kerap disebut “Jolloro”.
Selain itu, lokasi tersebut merupakan wisata alam yang ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Warga lokal yang menghuni sekitar kepulauan ini, juga menjadikan Panambungan Island sebagai lokasi rekreasi, sebab lokasi pulau tersebut berada di tengah antara pulau-pulau yang berjejer di Kabupaten Pangkep.
Selain itu, keindahan alam bawah laut pulau tersebut memiliki berbagai keanekaragaman biota laut. Bagi pecinta kuliner, pulau ini senantiasa menyuguhkan makanan laut segar yang langsung dijual oleh nelayan sekitar pulau, di antaranya cumi, lobster, kerang, dan ikan segar lainnya.
Wisata alam Pulau Panambungan memang cocok dijadikan sebagai tempat pilihan berlibur bagi keluarga, atau kegiatan seremoni korporasi, pernikahan, serta acara komunal lainnya.
Manajemen Hotel Aryaduta Makassar yang merupakan grup korporasi Bosowa, telah mengelola Pulau Panambungan sejak 2000 lalu. Hal ini dikatakan Promotion Manager Hotel Aryaduta Makassar, Karina Srijaya, saat ditemui beberapa waktu lalu di Alamanda Ballroom, Hotel Aryaduta, Jalan Penghibur, Makassar.
Menurutnya, setelah dikelola pihaknya, wisatawan pun mulai gencar berkunjung ke pulau tersebut, baik mancanegara maupun domestik, bahkan warga lokal yang tinggal di sekitar pulau tersebut.
“Pengunjung wisatawan mancanegara, 80 persen berasal dari Eropa seperti Belanda, Italia, Jerman, dan Perancis. Untuk wisatawan domestik, berasal dari Surabaya, Jakarta, Bandung, dan Medan. Sedangkan untuk warga lokal sendiri, berasal dari berbagai daerah, baik warga sekitar Pulau Panambungan hingga luar Makassar dan Pangkep,” papar Karin.
Tidak hanya itu, mahasiswa dari berbagai kampus pun kerap melakukan kegiatan di pulau ini. Diterangkan, setiap tahun ada saja pihak akademisi dari universitas yang ada di Makassar yang menyelenggarakan inaugurasi di pulau tersebut. Rata-rata mereka berjumlah 200 mahasiswa.
Terkait biaya akomodasi, pihaknya menawarkam dua paket yakni paket reguler yang dibanderol Rp 300 ribu (inclusive of island fee, transportation and one cottage) dengan kapasitas minimum 20 orang. Sedangkan paket VIP dibanderol Rp 500 ribu (Inclusive of Island fee, Transportation Lunch and one cottage) dengan kapasitas minimum 25 orang.
Alhasil, dengan berbagai penawaran keindahan alam yang dilengkapi dengan fasilitas yang mumpuni, pengunjung pun meningkat cukup signifikan per tahunnya.
“Wisatawan akan dijemput di hotel. Kami memberikan kebebasan, demi kenyamanan jika ingin berkunjung ke pulau ini, harap konfirmasi sebelum order agar kami menyiapkan segala kebutuhan pengunjung,” tandasnya.
Sekadar diketahui, rekapitulasi pengeluaran untuk jalur “backpacker”, di antaranya sewa Jolloro pulang-pergi (PP) Rp 50 ribu dan biaya tiket masuk Rp 50 ribu per orang. Sementara, melalui jalur Hotel Aryaduta, paket reguler Rp 300 ribu (inclusive of island fee, transportation and one cottage) dan paket VIP Rp 500 ribu (inclusive of island fee, transportation lunch and one cottage).
Comment