MEDIAWARTA.COM, SELANDIA BARU – Mount Cook adalah salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi di Selandia Baru. Dikenal juga dengan nama Aoraki, kawasan pegunungan yang puncaknya tertutup salju abadi ini menawarkan beragam aktivitas outdoor, seperti trekking, tur dengan perahu atau kayak, seta mengeksplorasi alam gletser lainnya.
Jika sudah berada di sini, jangan lewatkan untuk mengunjungi Sir Edmund Hillary Alpine Centre untuk makan siang dan melihat pertunjukan Mount Cook Magic dalam layar 3D. Film berdurasi 15 menit ini menggambarkan legenda suku asli Selandia Baru, Maori, peristiwa alam terbentuknya Aoraki, dan tentang ekspedisi seorang pendaki yang menaklukkan pegunungan Southern Alps.
Setelah puas makan dan nonton film, traveler bisa berhenti sebentar di Danau Tekapo. Kesempatan ini juga sayang dilewatkan, karena wisatawan dari berbagai negara bisa menikmati panorama dan mengambil foto secara bebas di sekitar danau. Di tempat ini, ada sebuah gereja yang dibangun pada 1935, Church of the Good Shepherd, sebagai rumah suci untuk para perintis yang tinggal di kawasan itu. Gereja ini terletak persis di tepi danau dan jauh dari pemukiman penduduk.
Dari dalam jendela gereja, traveler dapat menyaksikan pemandangan mengagumkan danau biru kehijauan, dan gunung berselimut salju dihiasi langit biru bersih, yang benar-benar menyerupai lukisan dalam bingkai jendela.
Hanya beberapa meter dari gereja, terdapat patung anjing Collie yang terbuat dari tembaga. Patung ini dibuat sebagai penghargaan terhadap Friday, anjing milik James Mackenzie, seorang pencuri ulung yang pada 1855 menculik seribu domba. Berkat bantuan Friday, James berhasil menjalankan aksinya, menggiring seribuan domba ke kawasan tersebut. Anehnya, karena kisah pencurian yang menghebohkan itu, daerah Mount Cook dan sekitarnya sampai saat ini dikenal dengan sebutan Mackenzie Country.
Kawasan ini juga terkenal lantaran langitnya yang bersih dan bebas polusi. Malam hari, bila menengadah ke langit, maka traveler dapat menyaksikan ribuan bintang selatan. Pada waktu-waktu tertentu, konon di sini juga dapat melihat fenomena alam seperti aurora dan hujan meteor. Jika ingin melihat lebih jelas, traveler dapat menggunakan teleskop di Mount John Observatory.
The Lord of The Rings di Danau Wanaka
Untuk menuju Wanaka, traveler harus menyewa mobil agar bisa lebih leluasa mengatur waktu dan rute perjalanan. Berbekal peta dan GPS, pelanconb boleh leluasa memulai petualangan, bahkan menyetir sendiri tanpa ditemani sopir asalkan tahu tempat yang dituju. Jalan-jalan di Selandia Baru cukup lebar dan mulus, nyaman untuk berkendara.
Sebagai pintu masuk ke Mount Aspiring National Park, Kota Wanaka terkenal karena aktivitas outdoor-nya, seperti hiking, mountain biking, rafting, kayaking, dan memancing. Danaunya yang luas berwarna biru dan airnya tenang, dikelilingi perbukitan berwarna putih dan kebiru-biruan, bunga-bunga sakura berwarna merah jambu, pohon berdaun kuning, dan hamparan rumput hijau sejauh mata memandang, tanpa populasi manusia, membuat traveler merasa berada di negeri antah berantah.
Di sekitar Danau Wanaka, traveler dapat menyaksikan latar belakang saat Gandalf terbang menuju Rohan dengan Gwaihir dalam film The Lord of the Rings. Untuk beristirahat sejenak, seusai menempuh perjalanan yang cukup jauh di tengah udara yang makin dingin, alangkah sedapnya jika traveler menikmati makan siang sup tom yam di salah satu restoran Thailand yang ada di sana.
Memang, masih banyak destinasi wisata menarik selain Christchurch, Aoraki, dan Wanaka di Selandia Baru, yang tidak cukup dijelajahi barang satu-dua hari.
Comment