Banyak Pilihan Pasarkan Produk Kuliner, Terapkan Etika Bisnis untuk Tingkatkan Penjualan

MEDIAWARTA.COM, GOWA – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” kali ini dilaksanakan secara virtual di Gowa, Sulawesi Selatan (4/12). Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Webinar dengan tema “Merintis Bisnis Kuliner Daring” kali ini diikuti oleh 680 peserta. 

Empat orang narasumber tampil dalam seminar kali ini, di antaranya Investor dan Peneliti, Asrul Sani; Presenter TV dan Kreator Konten Gaya Hidup, Ayi Dara; Trainer dan Praktisi Media, Steven Sondakh, serta Trainer dan Digital Marketing Communication, Diaz Yasin Apriyadi. Sedangkan moderator yaitu Ariemega dari Katadata. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Selanjutnya, materi pertama dibawakan oleh Asrul Sani yang menyampaikan tema “Peran Literasi Digital di Dunia Marketplace”. Menurut dia, kelebihan lokapasar atau marketplace untuk penjualan produk, di antaranya pengelolaan yang mudah, target pasar lebih luas, praktis, ketersediaan fitur dan regulasi yang baik, serta dapat memantau langsung perkembangan bisnis. Sedangkan kelemahannya adalah mendapat kepercayaan, persaingan tinggi, dan terikat pengelola lokapasar. “Adapun bisnis makanan daring yang berkembang, yaitu makanan beku, minuman kekinian, menu sehat, salad buah, atau kue kering,” ujarnya. 

Ayi Dara sebagai pemateri kedua menyampaikan paparan berjudul “Pengetahuan Dasar dan Aturan Usaha Online”. Ia mengatakan, etika bisnis merupakan aturan tidak tertulis tentang benar dan salah dalam menjalankan usaha. Etika berjualan makanan secara daring, misalnya menampilkan sikap ramah dan sopan, membalas semua pertanyaan pembeli, jujur dalam mendeskripsikan produk, pengemasan yang rapi, peduli akan keluhan konsumen, serta menghargai persaingan. Dalam menanggapi ulasan negatif atau positif, penjual perlu bersikap tenang dan menjaga emosi, tidak menghapus komentar, serta segera berikan tanggapan. “Perbanyaklah feedback yang positif,” tambah dia.  

Pemateri ketiga Steven Sondakh memaparkan materi bertema “Penggunaan Bahasa yang Baik di Dunia Digital”. Menurut dia, belanja daring meningkat cukup signifikan, bahkan Bank Indonesia (BI) memprediksi akan naik 48,4% pada tahun 2021 ini. Faktor utama yang sangat mempengaruhi peningkatan penjualan, yaitu pelayanan,  pemasaran, serta cara berkomunikasi. Komunikasi yang baik mencakup penggunaan bahasa yang sopan, penulisan kalimat yang beretika, serta dapat mengelola emosi. “Hindari komunikasi yang kaku,” imbuhnya. 

Diaz Yasin Apriyadi sebagai narasumber terakhir menyampaikan paparan berjudul “Tips dan Trik Menghindari Penipuan Digital”. Ia mengatakan, sejak 2016 – 2020 jumlah pelaporan penipuan daring di Indonesia mencapai 7.047 kasus. Modus penipuan tertinggi yaitu phising atau kejahatan scam, malware, domain mencurigakan, dan hoaks. Adapun penipuan yang terjadi di bisnis kuliner daring, misalnya bukti transfer bohong, gerai fiktif, order palsu, hingga investasi bodong. “Penipu bisa menggunakan informasi dan gambar untuk membuat identitas palsu,” tutur dia.  

Setelah pemaparan seluruh materi, webinar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu Arie Mega. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Salah seorang peserta, Adrian Lana, bertanya tentang kesulitan mendeskripsikan barang karena dirinya menjual produk-produk perempuan. Menanggapi hal tersebut, Steve Sondakh bilang, yang perlu dilatih adalah kepercayaan diri penjual serta menambah pengetahuannya tentang produk baik di internet maupun media sosial. 

Comment