Kinerja Industri Tumbuh Positif, Bank Digital Diprediksi Miliki Prospek Cerah

MEDIAWARTA, JAKARTA – Prospek perbankan digital di Indonesia pada 2025 diperkirakan tetap cerah, seiring kinerja industri 2024 yang positif. Transaksi perbankan digital nasional tercatat tumbuh 37,1% (yoy) pada Oktober 2024. Selain itu, net interest margin (NIM) bank digital nasional diproyeksikan naik 8% pada 2024 (yoy) atau mencapai USD 3,60 miliar. Hal ini sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap layanan perbankan digital. Menurut survei Jakpat, 49% penduduk Indonesia telah menggunakan layanan perbankan digital.

Presiden Direktur PT Krom Bank Indonesia Tbk, Anton Hermawan mengungkapkan, “Industri perbankan digital menunjukkan prospek yang menjanjikan seiring dengan populasi underbanked di Indonesia yang masih mencapai 48% dari total populasi. Selain itu, total simpanan bank digital hanya menyumbang kurang dari 1% dari total simpanan perbankan di Indonesia. Kami melihat  industri perbankan digital masih memiliki ruang tumbuh yang cukup besar di tahun depan.”

DPK tumbuh lebih dari 15 kali lipat, Krom Bank siap tutup 2024 dengan kinerja yang solid 

Di tengah prospek yang menjanjikan ini, PT. Krom Bank Indonesia Tbk. (IDX: BBSI), juga menunjukkan performa yang solid. Dalam waktu kurang dari setahun sejak peluncuran aplikasi perbankan digital Krom, Krom Bank berhasil mencatat peningkatan DPK lebih dari 15 kali lipat pada Oktober 2024 (yoy). Laba bersih juga tumbuh 4,18% pada Oktober 2024 (yoy) atau sebesar Rp 120,215 miliar.

Selain itu, tabungan dan deposito masih jadi kontributor utama bagi pertumbuhan DPK Krom Bank. Tercatat pada Oktober 2024, tabungan tumbuh lebih dari 20 kali lipat (yoy), menjadi Rp 350,6 miliar dan deposito naik lebih dari 15 kali lipat (yoy), menjadi Rp 2,2 triliun.

Krom Bank perkuat layanan digital

Sejalan dengan raihan kinerja positif, Krom Bank telah meluncurkan beragam inovasi sepanjang 2024, termasuk fitur Money Journey untuk membantu nasabah mengatur dan memantau anggaran, layanan BI-Fast, serta layanan QRIS dan top-up kartu uang elektronik untuk mendukung transaksi cashless.

“Ragam inovasi tersebut mencerminkan komitmen Krom Bank dalam mengembangkan infrastruktur digital yang proaktif dan adaptif. Dukungan tim teknologi in-house juga memungkinkan kami menghadirkan solusi perbankan digital yang lebih proaktif, adaptif, dan inovatif,” imbuh Anton.

Selain itu, sebagai layanan keuangan yang sepenuhnya digital, perbankan digital erat kaitannya dengan generasi muda. Survei Populix mencatat bahwa 60% nasabah bank digital berasal dari generasi Z. Kondisi ini mendorong bank digital untuk terus menyediakan layanan yang praktis dan efisien. Survei Populix menunjukkan bahwa masyarakat memilih perbankan digital karena: transfer dana yang cepat (66%), integrasi dengan layanan pembayaran lain (64%), dan biaya administrasi yang terjangkau (64%).

Selain praktis dan efisien, generasi muda juga cenderung memilih layanan yang memberikan akses ke produk keuangan seperti tabungan atau investasi dengan imbal hasil kompetitif. Survei lain dari Populix juga mengungkapkan bahwa 23,4% generasi milenial dan 14,2% generasi Z menggunakan layanan keuangan digital untuk mendapatkan suku bunga tinggi dan hasil yang pasti.

Dengan preferensi nasabah yang semakin beragam dan kompleks, Krom Bank akan terus konsisten dalam melakukan pengembangan layanan pada aplikasi perbankan digital “Krom”. “Kami juga akan melakukan integrasi dengan ekosistem mitra strategis kami, serta fokus untuk menghimpun dana pihak ketiga, demi memastikan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan,” tutup Anton.

Comment