MEDIAWARTA,JAKARTA,19 Desember 2024 – Yayasan Jalin Komunikasi Indonesia (Jalin Foundation) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, telah berhasil menggelar kampanye #ImunisasiItuBaik dan #ImunisasiPasti sebagai upaya untuk mengatasi kesenjangan cakupan imunisasi pada program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Program ini didukung oleh MSD (nama dagang Merck & Co., Inc., Rahway, N.J., USA), melalui program Solutions for Healthy Communities. Dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi di masyarakat yang kurang terlayani, melalui perilaku yang inklusif, pendekatan sosial dan kolaborasi lintas sektor, program ini telah berhasil meningkatkan cakupan imunisasi anak di Kabupaten Bogor.
Meskipun imunisasi merupakan bagian integral dari kebijakan kesehatan nasional, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam mencapai cakupan yang optimal. Data Kementerian Kesehatan menyebut masih ada sekitar 240.000 anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Padahal, imunisasi yang lengkap dan tepat dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit berbahaya yang bisa dicegah seperti campak, rubela, tetanus, difteri, dan kanker leher rahim.
“Program BIAS 2024 telah mencapai peningkatan partisipasi yang signifikan, dengan cakupan imunisasi yang semakin meningkat. Enam provinsi telah mencapai target cakupan BIAS di 2024, salah satunya Jawa Barat. Namun, tantangan masih ada. Diantaranya rendahnya pemahaman akan pentingnya imunisasi, misinformasi atau hoaks yang beredar, serta pelacakan anak-anak yang membutuhkan imunisasi secara akurat masih menjadi tantangan yang perlu diselesaikan bersama. Kolaborasi bersama mitra terkait, seperti yang kami lakukan dengan Jalin Foundation bersama MSD di Kabupaten Bogor, menjadi langkah penting untuk bisa terus memperluas cakupan imunisasi, dan memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perlindungan yang mereka butuhkan. Harapannya, kegiatan serupa dapat diduplikasi di berbagai wilayah lain di Indonesia, agar semua anak Indonesia mendapatkan hak terlindungi dengan pemberian imunisasi yang tepat,” ujar Ketua Tim Kerja Imunisasi Usia Sekolah dan Sumber Daya, Direktorat Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Lily Banonah, M.Epid yang mewakili Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan dr. Prima Yosephine, M.K.M.
Pentingnya edukasi dan penyebaran informasi seputar imunisasi juga disampaikan Ketua Tim Kerja Strategi Komunikasi Informasi dan Edukasi Kesehatan, Dhefi Ratnawati, S.Gz, M.K.M, yang mewakili Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, dr. Elvieda Sariwati, M.Epid. “Imunisasi merupakan salah satu program utama penguatan upaya preventif di layanan primer yang menjadi fokus utama Kemenkes saat ini. Untuk mendukung capaian imunisasi yang maksimal, tiga strategi penyebarluasan informasi promosi kesehatan terus dilakukan, yaitu dengan mendorong terciptanya perubahan perilaku yang menjadi kebiasaan (habit), meningkatkan permintaan layanan imunisasi, serta menciptakan lingkungan yang lebih kondusif.” Dhefi juga menekankan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak untuk dapat mewujudkan strategi tersebut.
Sebagai upaya kolaboratif yang bertujuan untuk mendukung peningkatan capaian program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Kabupaten Bogor, Jalin Foundation bersama Kementerian Kesehatan, dan Dinas Kesehatan Kab. Bogor menginisiasi kampanye #ImunisasiItuBaik dan #ImunisasiPasti. Kampanye ini berfokus pada akses imunisasi kepada anak usia 7-12 tahun, baik yang berada di lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Kegiatan ini berfokus pada 3 pendekatan penting:
Keterlibatan Masyarakat: Melibatkan lebih dari 20 ribu individu yang terlibat dalam 535 sesi edukasi yang dilakukan oleh agen perubahan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam program BIAS.
Pemanfaatan Media Sosial: Menggunakan platform Instagram untuk menyebarkan informasi, menekankan urgensi, melawan hoaks, serta meningkatkan partisipasi dalam program imunisasi. Selain memanfaatkan platform media sosial yang dimiliki oleh Jalin Foundation, kolaborasi dengan media sosial terkemuka yang berfokus pada topik-topik kesehatan, juga dilakukan untuk memperluas jangkauan dan keterlibatan langsung masyarakat.
Kerja Sama Lintas Sektoral: Berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menjangkau anak-anak di luar sekolah formal, memastikan pendekatan yang komprehensif dan inklusif.
“Program ini telah membuktikan bahwa strategi yang melibatkan masyarakat secara langsung serta partisipasi aktif dari berbagai sektor terkait, dapat menjangkau dan meningkatkan cakupan imunisasi di masyarakat yang kurang terlayani,” ujar Dian Rosdiana, Jalin Foundation. Ditegaskan Dian, implementasi pendekatan tersebut juga memiliki 3 dampak penting, yaitu:
Peningkatan Partisipasi Imunisasi: Cakupan imunisasi mencapai 149.703 partisipan, lebih tinggi dari tahun 2023. Dengan kenaikan pada puskesmas lokus (lokasi fokus) sebesar 11,04%.
Menjangkau Anak di Luar Sekolah Formal: Melibatkan anak-anak putus sekolah dan siswa sekolah agama.
Perubahan Kebijakan di Tingkat Lokal: Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah mengadopsi pendekatan program ini, menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan dan perluasan cakupan imunisasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, yang diwakili oleh Kepala Bidang P2P, Adang Mulyana, SKM., M.Epid menyampaikan, “Pelaksanaan Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Kabupaten Bogor tahun ini, menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci dalam mencapai cakupan imunisasi yang luas dan inklusif. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, lembaga pendidikan, kelompok keagamaan dan organisasi masyarakat, bersama kami berhasil menjangkau anak-anak di luar sekolah formal dan informal yaitu di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan partisipasi imunisasi, tetapi juga harapannya dapat memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh di wilayah kami.”
Kampanye #ImunisasiItuBaik dan #ImunisasiPasti yang diterapkan di wilayah Kabupaten Bogor ini didukung oleh pendanaan dana hibah (grant) dari perusahaan biofarmasi global, MSD. “Di MSD kami percaya, akses terhadap layanan dan fasilitas kesehatan terbaik, merupakan hak setiap individu. Dukungan yang kami berikan melalui program Solutions for Healthy Communities kepada Jalin Foundation, menjadi salah satu upaya kami untuk membantu membangun masyarakat yang lebih sehat, dimulai dengan memastikan akses kesehatan yang merata, bagi seluruh kalangan masyarakat termasuk di Indonesia. Kami berharap program ini dapat memberikan dampak yang signifikan, bagi peningkatan kualitas kesehatan generasi muda Indonesia di masa depan,” ujar Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou.
Comment