esMEDIAWARTA, MAKASSAR – Sebagai wilayah yang letak geografisnya berdekatan dengan Ibu Kota Negara (IKN), Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua sangat strategis sebagai daerah penyangga bagi pengembangan IKN.

Untuk itu Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan bersinergi dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Makassar menyelenggarakan Seminar Nasional Akselerasi Ekonomi (Aksinomi) Sulampua Tahun 2023 dengan tema “Penguatan Peran Wilayah Sulampua Sebagai Mitra Pembangunan IKN Nusantara”.

Kegiatan yang digelar di Hotel The Rinra ini dihadiri oleh Ketua Bidang Kajian dan Perumusan Kebijakan ISEI bapak Dodi Budi Waluyo, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan bapak Causa Iman Karana, Panglima Kodam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso, unsur Forkopimda, Organisasi Perangkat Daerah, Akademisi, dan Pelaku Usaha.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan menyebutkan ekonomi Sulampua yang tumbuh 6,56 persen PDRB yang juga tumbuh 5% menjadi modal dasar untuk menjadi daerah penyangga ekonomi IKN Nusantara dengan letak geografisnya yang dekat.

“Pada Juli 2023, inflasi Sulampua tercatat sebesar 3,25 persen, lebih rendah dibandingkan 4,35 persen dibanding tahun sebelumnya atau pada bulan sebelumnya telah kembali dalam rentang target 3+1 persen,” jelasnya.

Sementara itu Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional Kemenko Perekonomian bapak Atong Soekirman yang juga menjadi pembicara pada Seminar Nasional ini menyatakan bahwa kekuatan utama Sulampua dalam mendukung IKN adalah fishery products dengan sistem cold chain yang baik.

Seminar ini dirangkaikan pula dengan pengumuman lomba Call for Ideas: Akselerasi Ekonomi (Aksinomi) Sulampua Tahun 2023 untuk dua kategori pemenang.Juara I pada kategori Mahasiswa atas nama Rosmila dari Universitas Hasanuddin, Juara II Kwan Wirawan Kwandou dari Universitas Hasanuddin, dan Juara III Muh. Irhamussalihin dari Universitas Hasanuddin.

Sementara pada kategori Umum, Juara I atas nama Wisnu Adi Nugroho, Juara II Aditya Idris, dan Juara III Dwi Wahyudi