MEDIAWARTA, JAKARTA – Dalam upaya memperkuat perlindungan data pelanggan dan keamanan ekosistem digital nasional, Telkomsel bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kembali melanjutkan uji coba registrasi pelanggan berbasis biometrik.

Uji coba dilakukan di GraPARI Graha Merah Putih, Jakarta, menggunakan sistem pengenalan wajah (face recognition) dengan teknologi keamanan berstandar internasional ISO 30107.

Langkah ini menjadi respons konkret atas meningkatnya kasus penyalahgunaan nomor seluler dan data pribadi, termasuk penggunaan data identitas untuk registrasi ganda atau tidak sah.

Dengan teknologi liveness detection, sistem mampu memastikan bahwa pengguna yang melakukan registrasi adalah individu yang benar-benar hadir secara fisik, bukan hasil manipulasi digital seperti foto, video, atau deepfake.

Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin H. Abdullah, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk tanggung jawab operator dalam melindungi masyarakat.

“Tujuan registrasi biometrik ini adalah memberikan perlindungan maksimal bagi pengguna ponsel di Indonesia. Kami mengapresiasi langkah Telkomsel yang secara aktif menghadirkan solusi konkret terhadap isu keamanan digital,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).

Sementara itu, Direktur Sales Telkomsel, Stanislaus Susatyo, menyebut uji coba ini merupakan bagian dari komitmen Telkomsel dalam mendukung kebijakan pemerintah.

“Kami percaya penerapan biometrik dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat, terutama dalam mencegah penyalahgunaan identitas dan meningkatkan kepercayaan terhadap layanan digital,” ungkapnya.

Melalui inisiatif ini, Telkomsel berharap dapat memperkuat implementasi prinsip Know Your Customer (KYC) di sektor telekomunikasi.

Ke depan, sistem registrasi biometrik diharapkan menjadi standar baru keamanan identitas digital di Indonesia, sejalan dengan visi pemerintah membangun ekosistem digital yang aman, inklusif, dan berkelanjutan.